Apple Akan Pindahkan Produksi Mac Pro ke Cina

Minggu, 30 Juni 2019 17:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Apple, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, akan memindahkan produksi komputer Mac Pro ke Cina. Rencana ini mengejutkan karena komputer Mac Pro adalah gadget milik Apple yang paling banyak diproduksi di Texas, Amerika Serikat.

Dikutip dari asiaone.com, Minggu, 30 Juni 2019, Apple telah menunjuk sebuah perusahaan kontraktor asal Taiwan bernama Quanta Computer Inc., untuk memproduksi komputer desktop senilai US$ 6 ribu atau sekitar Rp 84 juta per unit di dekat kota Shanghai, Cina. Atas pemberitaan ini, Apple belum mau berkomentar.

Baca juga: Bos Apple: Apple Music Capai 60 Juta Pengguna

Mac Pro adalah produk komputer khas Apple, namun volume penjualannya tidak tinggi. Jika pemindahan produksi Mac Pro ke Cina itu benar adanya, maka hal ini bisa membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump marah. Trump selama ini telah menekan perusahaan-perusahaan asal Negara Abang Sam itu, khususnya Apple untuk memproduksi barang-barang buatannya di dalam negeri.

Baca juga: Perancang iPhone Jony Ive Mundur dari Apple

Advertising
Advertising

Kabar perpindahan produksi Mac Pro ini terjadi di tengah perang dagang Amerika Serikat – Cina. Trump mengancam menaikkan tarif impor hampir seluruh barang-barang dari Cina yang dampaknya akan membuat harga menjadi sangat mahal bagi konsumen Amerika Serikat.

Cina adalah pasar utama bagi Apple serta negara tempat produksi sebagian besar perangkatnya. Apple pada quartal pertama akhir Maret lalu menikmati hampir 18 persen dari total revenue pasar Cina

“Seperti seluruh produk kami, Mac Pro yang baru dirancang dan dirakit di California, termasuk komponennya yang berasal dari beberapa negara. Perakitan terakhir hanya satu bagian dari rangkaian proses manufaktur,” kata Juru bicara Apple, seperti dikutip dari euronews.com, Minggu, 30 Juni 2019.

Keputusan Apple ini bertepatan dengan berakhirnya subsidi pajak yang di dapatnya untuk membuat desktop di pabrik di Texas yang dijalankan oleh manufaktur Flex Ltd.

“Ini menjadi sebuah pengingat kalau manufaktur di Cina masih menjadi alternatif manufaktur berbiaya rendah dan bisa mendapat manfaat dari infrastruktur yang ada, ketimbang membangun kembali infrastruktur di Amerika Serikat," kata Tom Forte, analis dari DA Davidson.

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

7 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

10 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

18 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

22 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

22 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

23 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

1 hari lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya