Polisi Italia Bongkar Komplotan Penjual Anak Keluarga Miskin

Sabtu, 29 Juni 2019 07:00 WIB

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Italia menahan 18 terduga yang dituding telah mencuci otak anak-anak agar mereka berfikir orang tua mereka yang miskin telah menyiksa mereka sehingga anak-anak itu bisa dijual ke orang tua angkat. Diantara para terduga itu adalah walikota, dokter dan relawan.

Dikutip dari asiaone.com, Jumat, 28 Juni 2019, Kepolisian wilayah utara kota Reggio Emilia menjelaskan setelah investigasi dilakukan pada 2018 terungkap adanya dugaan jaring komplotan kejahatan yang menggunakan pengejut listrik untuk membuat anak-anak sangat yakin mereka telah mengalami kekerasan seksual.

Komplotan kejahatan itu menjual anak-anak tersebut pada keluarga angkat. Kepolisian membongkar sebuah gudang dan menemukan tumpukan kado dan surat-surat dari para orang kandung anak-anak tersebut yang miskin untuk anak mereka.

"Para terduga ini sudah mengkonfirmasi tindak kejahatan mereka yang menakutkan dan mengejutkan," kata Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, di KTT G20, Jepang.

Baca juga:Cerita Pelaku Penculikan Anak Balita Blusukan Pasar dan Stasiun

Advertising
Advertising

Ilustrasi orang tua dan anak (pixabay.com)

Baca juga:Pelaku Penculikan Anak Balita di Bekasi Ditangkap, Ini Motifnya

Diantara para terduga itu adalah sejumlah psikoterapis yang bekerja untuk jaring kemanusiaan di kota Moncalieri, Turin, Italia. Terlibat pula, walikota Bibbiano.

Untuk mencuci otak anak-anak tersebut, para terduga itu membuat gambar seperti anak kecil dengan konotasi seksual dan menggunakan terapi kejut listrik sebagai "mesin memori kecil" untuk menciptakan ingatan pelecehan palsu. Para terapis dalam komplotan itu juga diduga berpakaian seperti karakter tokoh jahat di cerita anak-anak saat berhadapan dengan anak-anak itu.

Surat kabar La Repubblica dalam laporannya menulis investigasi ini memiliki nama sandi 'malaikat dan setan'. Investigasi mengungkap skema sistem jaring sosial bagi kesejahteraan anak-anak di bawah umur telah disalah gunakan menjadi bisnis ilegal yang merugikan anak-anak.

Sedangkan surat kabar Corriere della Sera menulis para penyidik menemukan anggota komplotan yang telah dibekuk membawa anak-anak dari keluarga - keluarga miskin. Anak-anak itu lalu diserahkan ke keluarga angkat dengan imbalan uang. Beberapa orang tua angkat ada yang dituding telah melakukan kekerasan seksual pada anak-anak itu yang mereka 'beli' dengan uang.

Kepolisian masih merahasiakan berapa jumlah anak-anak yang menjadi korban dalam kasus ini dan berapa saja rentan usia mereka. Polisi juga belum mau membocorkan berapa banyak uang dalam transaksi ilegal ini.

Berita terkait

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

7 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

17 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

20 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

4 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

4 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

4 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya