Ombudsman Taiwan Jajaki Kerja Sama untuk Buruh Migran

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 26 Juni 2019 15:15 WIB

Sejumlah buruh wanita saat membuat sepatu yang diproduksi di Complete Honor Footwear Industrial, sebuah pabrik alas kaki yang dimiliki oleh sebuah perusahaan Taiwan, di Kampong Speu, Kamboja, 4 Juli 2018. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota ombudsman Control Yuan Taiwan, Wang Mei-yu, dari Taiwan mengatakan pemerintah Taiwan dan Indonesia perlu meningkatkan kerja sama untuk menangani eksploitasi pekerja migran di sektor perikanan.

Baca juga: Aktivis Buruh Taiwan Soroti Kasus Perbudakan ABK Indonesia

Kedua negara juga perlu melakukan penanganan bersama untuk merawat anak-anak para pekerja migran Indonesia yang lahir di Taiwan.

“Isu ini menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia seperti disampaikan oleh pejabat sejumlah lembaga yang kami kunjungi,” kata keduanya dalam rilis yang diterima Tempo pada Rabu, 26 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Baca juga: Aktivis Buruh Taiwan Soroti Kasus Perbudakan ABK Indonesia

Keduanya mengunjungi Jakarta pada 17 – 21 Juni 2019. Mereka bertemu dengan pejabat dari BNP2TKI, Kementerian Hukum dan HAM, Komnas HAM Anak, beberapa lembaga swadaya masyarakat dan buruh migran.

Kedua anggota ombudsman ini juga bertemu dengan sejumlah nelayan yang pernah bekerja di kapal ikan Taiwan.

“Kami mempelajari bagaimana mereka mengalami eksploitasi oleh agen pengiriman tenaga kerja gelap,” kata keduanya dalam rilis. “Para pekerja ini juga mengalami perlakuan buruk dan lingkungan kerja yang keras.”

Baca juga: Intip Buruh Kamboja Memproduksi Sepatu Milik Perusahaan Taiwan

Hingga April 2019, menurut rilis, ada 706 ribu pekerja migran di Taiwan. Sebanyak 270.890 orang berasal dari Indonesia. Sebanyak 74 persen atau 198.857 orang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Kedua anggota ombudsman ini juga menceritakan investigasi mereka terhadap dua kapal ikan Taiwan yaitu Fut Tsz Chiun dan Fuh Sheng 11.

Keduanya mendapati adanya eksploitasi tenaga kerja Indonesia di sana dan kurangnya pelatihan.

Baca juga: Buruh Migran di Taiwan Banyak Masalah

Mereka juga menyoroti banyaknya bayi yang dilahirkan para pekerja migran asal Indonesia di Taiwan. “Ini membuat anak-anak terancam tidak memiliki kewarganegaraan dan tidak mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang memadai,” kata keduanya.

Menurut data dari Kemenlu AS pada 28 Juni 2018, pemisahan penanganan kesejahteraan nelayan di kementerian Tenaga Kerja dan kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi hambatan.

Namun, saat ini pemerintah Indonesia telah menyatukan penanganan kesejahteraan para nelayan ini dalam satu atap sehingga bisa melindungi nasib para pekerja dengan lebih baik. “Ini layak menjadi pertimbangan bagi pemerintah kami,” kata dia.

Kedua anggota ombudsman juga sempat mengunjungi kantor dan pusat pelatihan PT Karya Semesta Sejahtera, yang menjadi agen pengiriman tenaga kerja. Keduanya juga menghadiri seminar mengenai buruh migran.

“Kami berharap pemerintah Taiwan dan Indonesia bisa bekerja sama mengelola agen pengiriman tenaga kerja secara lebih baik,” kata dia.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

2 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

2 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

8 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

8 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

9 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

11 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya