152 Anak di India Tewas Kena Wabah Sindrom Radang Otak

Rabu, 26 Juni 2019 07:00 WIB

Sekitar 152 anak-anak di Muzaffarpur, wilayah timur negara bagian Bihar, India, meninggal akibat wabah radang otak. Sumber: mirror.co.uk/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 152 anak-anak di Muzaffarpur, wilayah timur negara bagian Bihar, India, meninggal akibat wabah radang otak. Pengadilan Tinggi India memerintahkan dilakukan sebuah investigasi menyusul besarnya jumlah korban tewas.

Dikutip dari mirror.co.uk, Selasa, 25 Juni 2019, kematian anak-anak itu disebabkan Acute Encephalitis Syndrome yang muncul ketika terjadi peradangan pada otak. Wabah ini terjadi di Muzaffarpur, sebuah area yang sedang dilanda gelombang panas mematikan.

Radang otak diduga dipicu oleh dehidrasi dan kurang gizi. Laporan yang muncul menyebut anak-anak yang menjadi korban tewas wabah ini sebanyak 152 orang, ada pula laporan yang memperkirakan 122 anak dan 129 anak tewas. Muzaffarpur yang berada di Negara Bagian Bihar selama ini memiliki angka statistik kesehatan anak terburuk di dunia.

Baca juga: Sering Pura-pura Sakit? Awas Sindrom Munchausen

Sekitar 152 anak-anak di Muzaffarpur, wilayah timur negara bagian Bihar, India, meninggal akibat wabah radang otak. Sumber: mirror.co.uk/AFP/Getty Images

Advertising
Advertising

Sebuah petisi digulirkan oleh aktivis yang juga pengacara Manohar Pratap. Dia menuding pemerintah tidak melakukan tindakan. Menanggapi petisi itu, perintah investigasi telah diterbitkan pemerintah negara bagian dan pemerintah pusat.

“Kami menerbitkan peringatan kepada negara bagaian Bihar agar dilakukan sebuah respon,” kata Hakim Mahkamah Agung Sanjiv Khanna, Senin, 24 Juni 2019.

Baca juga: Yang Dilakukan Jika Bayi dalam Kandungan Terdeteksi Down Syndrome

Petisi adalah cara umum bagi warga negara untuk menekan sebuah pemerintah dan meminta agar negara turun tangan. Salinan petisi yang dilihat oleh Reuters tertulis wabah ini sebetulnya dapat disembuhkan, namun kehidupan anak-anak ini hilang karena tidak berjalannya mesin negara. Sebagian besar anak-anak yang meninggal itu karena kurangnya fasilitas medis di area yang terkena wabah.

Bagi masyarakat Muzaffarpur, India, musibah seperti ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya pada 2014 wabah serupa menewaskan 350 anak yang membuat banyak pihak mempertanyakan apa saja yang dilakukan pemerintah negara bagian dan pusat dalam mengatasi serangan wabah Acute Encephalitis Syndrome ini.

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

5 jam lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

4 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

4 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

5 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

5 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

5 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

5 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

7 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

7 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya