Intelijen Militer Taiwan Pantau Aksi Kapal Induk Cina Liaoning

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 20 Juni 2019 20:01 WIB

Kapal induk Cina, Liaoning, terpantau melewati Selat Miyako pada 11 Juni 2019 menuju Samudera Pasifik. Kyodo

TEMPO.CO, Taiwan – Militer Taiwan mengklaim memiliki informasi akurat mengenai gerakan dan keberadaan kapal induk milik Cina Liaoning.

Baca juga: AS Ungkap Cina Bangun Kapal Induk Terbesar, Ini Rinciannya

Kapal induk ini dikabarkan telah berlayar menuju Laut Cina Selatan dan sempat melewati kawasan perairan dekat Jepang pada 11 Juni 2019.

Advertising
Advertising

“Militer mampu mengerahkan semua intelijen yang relevan untuk mendapatkan informasi mengenai gerakan kapal induk Liaoning, termasuk kapal dan pesawat pendamping dalam pelayarannya di kawasan tertentu,” begitu pernyataan militer Taiwan seperti dilansir South China Morning Post pada 20 Juni 2019.

Militer juga menyatakan memiliki kemampuan untuk menjaga Taiwan dan mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan sekitarnya.

Baca juga: Hadapi Perang 2050, Cina Siap Bangun Kapal Induk Besar

Secara terpisah, pejabat pertahanan Jepang mengatakan kapal induk Liaoning melakukan perjalanan dengan lima kapal lainnya. Ini termasuk dua kapal penghancur yang dilengkapi dengan rudal presisi terpandu. Juga ada dua kapal frigate saat rombongan kapal induk Liaoning melewati Selat Miyako, yang terletak antara daratan Okinawa dan Pulau Miyako, saat menuju Samudera Pasifik.

Media Japan Times melansir kapal induk Liaoning melewati Selat Miyako, yang memiliki lebar 172 mil atau sekitar 276 kilometer. Rombongan kapal ini termasuk satu kapal pendukung tempur.

Beijing mengatakan pelayaran kapal induk ini merupakan bagian dari latihan yang dilakukan sesuai undang-undang internasional. Dia menyebut kapal mereka memiliki hak untuk lewat.

Baca juga: Foto Satelit Kapal Induk Cina di Galangan Beredar

Media Taiwan melansir berita bahwa intelijen mengetahui soal rombongan kapal tempur Cina itu berlayar menuju Samudera Pasifik setelah meninggalkan Selat Miyako. Kapal sempat berlayar dekat dengan Guam dan Filipina sebelum masuk ke Laut Cina Selatan.

Kantor berita Taiwan melaporkan pada Rabu pekan ini, kapal induk Liaoning kemungkinan bakal mengunjungi pulau karang buatan di gugus kepulauan Spratly.

Beijing mengklaim kedaulatan atas Kepulauan Spratly dan telah memperluas formasi daratan dari beberapa pulau sebagai pangkalan militer, yang dilengkapi dengan persenjataan canggih.

Media Taiwan melansir latihan kapal induk Liaoning ini sebagai tandingan terhadap Amerika Serikat, yang kerap mengirim kapal angkatan lau untuk menantang klaim wilayah oleh Beijing.

Amerika juga telah menyerukan semua negara untuk mengirim kapal angkatan laut menyeberangi Selat Taiwan untuk menegaskan kebebasan navigasi di wilayah itu. Kapal induk Inggris, misalnya, pernah dikirim berlayar ke kawasan ini untuk menandingi aktivitas militer Cina.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

5 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

11 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

20 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

21 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

1 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya