Intelijen AS Sebut Arab Saudi Buat Rudal Balistik Dibantu Cina

Kamis, 6 Juni 2019 10:24 WIB

Citra Satelit menunjukkan pabrik rudal balistik di pangkalan rudal Arab Saudi di aL-Watah pada 13 November 2018.Citra ini ditemukan oleh Planet Labs dan Middlebury Institute of International Studies di Monterey. [CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Intelijen Amerika Serikat mengungkapkan Arab Saudi telah secara signifikan meningkatkan program rudal balistiknya dengan bantuan Cina.

Tiga sumber intelijen AS kepada CNN mengungkapkan hal itu. Informasi intelijen yang sebelumnya tidak dilaporkan menunjukkan Arab Saudi telah memperluas infrastruktur dan teknologi rudal balistik melalui pembelian dari Cina.

Baca juga: Arab Saudi Cegat Rudal Balistik Houthi ke Najran

Perkembangan baru di Arab Saudi ini mengancam upaya AS selama beberapa dekade untuk membatasi proliferasi rudal di Timur Tengah.

Meskipun Arab Saudi salah satu negara yang paling banyak membeli senjata dari AS, namun AS dilarang menjual rudal balistik berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Rezim Pengawasan Teknologi Rudal 1987.

Advertising
Advertising

Sinyal Arab Saudi membangun senjata nuklir diucapkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam satu program wawancara dengan media AS 60 Minutes tahun 2018:"Tanpa ragu, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan mengikuti sesegera mungkin."

Baca juga: Presiden Xi Bertelepon dengan Raja Salman, Apa yang Dibicarakan?

Indikasi lainnya adalah Foto citra satelit yang pertama kali dilaporkan Washington Post pada Januari 2019 yang menunjukkan negara kerajaan itu telah membangun pabrik rudal balistik. Beberapa analis yang melihat foto satelit itu memperkirakan teknologinya menggunakan produk Cina.

Foto satelit kedua tentang fasilitas rudal Arab Saudi ditayangkan CNN dan menunjukkan aktivitas serupa yakni memproduksi rudal balistik.

CIA maupun Direktur Intelijen Nasional AS menolak untuk menanggapi aktivitas rudal balistik Arab Saudi. Begitu juga Kedutaan Arab Saudi di AS tidak memberikan tanggapan.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, Cina dan Arab Saudi merupakan mitra strategis komprehensif dan kedua negara membangun kerja sama bersahabat di semua area termasuk penjualan senjata.

Kerja sama seperti ini tidak mencederai hukum internasional termasuk peraturan tentang proliferasi senjata pemusnah massal.

Baca juga: Cina Dukung Total Iran, Tolak Sanksi Sepihak AS terhadap Iran

Mei lalu, presiden Donald Trump menyatakan situasi darurat untuk melewati persetujuan Kongres guna mempercepat penjualan senjata senilai miliar dollar ke sejumlah negara termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania dengan maksud menghalangi pengaruh jahat Iran di Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo secara resmi menjelaskan tentang percepatan penjualan senjata senilai US$ 8,1 miliar atau setara dengan Rp 115,1 triliun kepada anggota parlemen hari Jumat ini.

"Penjualan ini akan mendukung sekutu kami, meningkatkan stabilitas Timur Tengah, dan membantu negara-negara ini untuk mencegah dan mempertahankan diri mereka dari Republik Islam Iran, kata Pompeo dalam pernyataannya.

Pernyataan Pompoe bersamaan harinya dengan pernyataan Presiden ASDonald Trump untuk mengirimkan tambahan pasukan sebanyak 1.500 personil ke Timur Tengah untuk menghadapi Iran.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

1 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

2 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

22 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

23 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

1 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya