Untuk Pertama Kali, Austria Dipimpin Kanselir Perempuan

Jumat, 31 Mei 2019 16:00 WIB

Brigitte Bierlein, 69 tahun, Kanselir perempuan pertama Austria. Sumber: Obersterreichische Nachrichten

TEMPO.CO, Jakarta - Austria untuk pertama kali dipimpin oleh seorang kanselir perempuan. Pada Kamis, 30 Mei 2019 waktu setempat, Presiden Austria Alexander Van der Bellen menunjuk Brigitte Bierlein, 69 tahun, sebagai Kanselir sementara Austria hingga pemilu diselenggarakan pada September tahun depan.

Presiden Van der Bellen menyebut Bierlein adalah sosok yang bijaksana, punya pandangan jauh ke depan dan kepribadian yang bagus.

Dikutip dari asiaone.com, Jumat, 31 Mei 2019, Bierlein saat ini mendapat tugas untuk membentuk kabinet baru setelah pemerintahan Austria di bawah kepemimpinan mantan Kanselir Sebastian Kurz runtuh oleh dugaan skandal korupsi. Kurz terpaksa melepaskan jabatannya setelah mendapat mosi tidak percaya lewat pemungutan suara anggota parlemen pada Senin, 27 Mei 2019.

Baca juga: FemaleDev: Hanya Empat Persen Wanita Jadi Pemimpin Perusahaan

Brigitte Bierlein, 69 tahun, Kanselir perempuan pertama Austria. Sumber: Christian Bruna/EPA/EFE/euractiv.com

Advertising
Advertising

Kurz yang mencetak sejarah Austria sebagai kanselir termuda di usia 31 tahun, kembali mencetak sejarah sebagai kanselir pertama yang kehilangan jabatan karena mosi tidak percaya oleh anggota parlemen. Kubu oposisi di parlemen Austria menilai Kurz harus bertanggung jawab atas skandal korupsi yang membuat pemeritahannya melemah.

“Saya akan berusaha memenangkan kepercayaan masyarakat Austria. Saya akan melakukan perundingan dengan partai-partai politik dan sejumlah organisasi sipil masyarakat dalam beberapa hari ke depan,” kata Bierlein sambil didampingi oleh Presiden Van der Bellen, yang disiarkan langsung lewat televisi, Kamis, 30 Mei 2019.

Baca juga: 10 Perempuan Pemimpin Negara

Bierlein mengatakan Clemens Jablons, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Pengadilan Tinggi Administratif Austria, bakal naik jabatan menjadi Wakil Kanselir dan Menteri Kehakiman Austria. Alexander Schallenberg yang seorang diplomat, akan ditempatkan sebagai Menteri Luar Negeri Austria.

Krisis politik Austria bermula saat tersebar sebuah rekaman kamera tersembunyi memperlihatkan mantan Ketua Partai Kebebasan yang juga Wakil Kanselir Austria Heinz-Christan Strache menawarkan sejumlah kontrak kerja kepada seorang perempuan yang diduga investor asal Rusia. Penawaran itu diduga sebagai balas jasa atas bantuan investor itu dalam pemilu parlemen pada 2017 lalu.

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

4 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

6 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

7 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

8 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

9 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

9 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

10 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

10 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

12 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya