Menang Pemilu, PM Modi Janjikan Persatuan dan Ekonomi Maju

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 24 Mei 2019 07:01 WIB

Perdana Menteri India Narendra Modi melambai ke media ketika ia tiba untuk menghadiri upacara syukur oleh para pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) kepada sekutunya di markas besar partai di New Delhi, India, 21 Mei 2019. REUTERS/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, New Delhi – Perdana Menteri India, Narendra Modi, menjanjikan persatuan dan inklusivitas setelah data menunjukkan kemenangannya pada pemilu, yang berakhir pada Ahad pekan lalu.

Baca juga: Pemilu India, PM Modi Diuntungkan dari Konflik India - Pakistan

Data dari Komisi Pemilihan Umum India menunjukkan partai pengusung Modi yaitu Bharatiya Janata Party atau BJP memenangkan setidaknya 300 kursi dari total 542 kursi di DPR atau Lok Sabha. Jumlah ini naik dari 282 yang diraih partai Hindu nasionalis itu pada 2014. Jumlah ini juga melebihi batasan mayoritas minimal untuk menguasai parlemen yaitu 272.

Advertising
Advertising

“Bersama kita akan bangun India yang kuat dan inklusif,” kata Modi lewat cuitan di Twitter pada Kamis, 23 Mei 2019. “India menang lagi.”

Baca juga: Perdana Menteri Narendra Modi Beri Hak Suara di Pemilu India

Kemenangan Modi ini menyebarkan semangat ekonomi di kalangan praktisi pasar keuangan dan investor. Ini karena Modi menyatakan pemerintah akan melanjutkan reformasi ekonomi selama masa kampanye.

Dia juga akan ditagih untuk menyediakan puluhan juta lapangan kerja bagi kalangan muda selama beberapa tahun ke depan.

“Tantangannya adalah menyediakan lapangan pekerjaan, lalu isu peningkatan produktivitas dan pendapatan agrikultur, serta memperbaiki sektor perbankan,” kata Madan Sabnavis, kepala ekonom di Care Ratings di Mumbai, seperti dilansir Reuters.

Baca juga: PM India Narendra Modi Diproyeksi Menang Pemilu

Namun, Modi dikhawatirkan bakal sulit memenuhi janji persatuan India karena kampanye politikus Partai Bharatiya Janata sering kali bersifat memecah belah. Dan komunitas minoritas seperti Muslim dan Kristen merasa khawatir bakal diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.

Modi telah berjanji akan bersikap tegas terhadap gerakan separatis di kawasan Kashmir. Ini bisa menambah ketegangan dengan Pakistan.

Anggota partainya juga bakal memintanya bersikap keras untuk membangun kuil Hindu di lahan yang pernah menjadi tempat berdirinya masjid bersejarah di Ayodhya pada 1992.

“Saya ingin Modi melawan terorisme dari Kashmir dan membuat Pakistan makan debu berulang kali,” kata Shekhar Chahal, seorang aktivis BJP dari New Delhi.

Anggota staf pemilihan menghitung suara di pusat penghitungan suara Pemilu di Mumbai, India, 23 Mei 2019. REUTERS/Francis Mascarenhas

Mengenai ini, para pemimpin Partai Kongres merasa aneh. “Mengapa meskipun ekonomi melemah rakyat tetap memilih BJP. Kami tidak mengerti,” Salman Soz, juru bicara BJP. “Publik telah memberi mereka kesempatan kedua. Semoga mereka menggunakannya dengan baik.”

Baca juga: PM Modi Diprediksi Pimpin India 5 Tahun Lagi

Koalisi pendukung Modi yaitu National Democratic Alliance diprediksi bakal menguasai 348 kursi. Sedangkan koalisi oposisi yaitu United Progressive Alliance, bakal mendapat sekitar 85 kursi.

Seiring dengan kabar kemenangan Modi ini, seperti dilansir Economic Times, kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan ingin agar kedua negara kembali ke meja perundingan. Ini terkait konflik perbatasan antara kedua negara yaitu di negara bagian Kashmir. Militer Pakistan juga menembakkan rudal balistik dengan jangkauan 1.500 kilometer sebagai sinyal kesiapan operasional.

Berita terkait

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

8 menit lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

10 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

18 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

20 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

2 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

2 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya