Setelah Huaewi, Giliran HIkvision Terancam Kena Sanksi AS

Kamis, 23 Mei 2019 08:41 WIB

Seorang pekerja memasang kamera pengintai Hikvision di Ditan Park sebelum perayaan Tahun Baru Imlek di Beijing, Cina, 1 Februari 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Huawei, giliran Hikvision, perusahaan raksasa Cina yang menyediakan peralatan video pemantau termasuk CCTV akan masuk dalam daftar hitam alias blacklist oleh Amerika Serikat.

Mengutip Reuters, Rabu, 22 Mei 2019, AS akan menjatuhkan sanksi kepada Hikvision dengan alasan perlakuan Cina terhadap minoritas Muslim Uighur.

Baca juga: Huawei Akan Kembangkan Alternatif Android dan Windows Sendiri

Cina menghadapi kecaman global yang terus meningkat atas pembuatan sejumlah fasilitas di Xinjiang. Menurut pakar PBB, situasi di Xinjiang digambarkan seperti pusat tahanan massal bagi lebih dari 1 juta penduduk Uighur dan Muslim lainnya.

Sejumlah penasehat presiden Donald Trump telah mencatat nama Hikvision pada akhir April lalu dan telah ditandatangani oleh lebih dari 40 anggota parlemen.

Advertising
Advertising

Baca juga: Amerika Melunak pada Huawei, Saham Teknologi Kembali Menguat

Dalam rancangan undang-undang pertahanan AS yang telah ditandatangani Trump Agustus Agustus tahun lalu, penerima dana federal dilarang menggunakan peralatan komunikasi, rekaman video, dan komponen jaringan yang dibuat Huawei atau ZTE.

Rancangan undang-undang ini juga menyebut nama perusahaan provider peralatan audio-video seperti Hikvision, Hytera, Dahua Technololgu dan afiliasinya.

Baca juga: Diboikot Amerika, Ini Pernyataan Resmi Huawei

Menanggapi AS segera menjatuhkan sanksi terhadap Hikvision, manajemen Hikvision mengatakan pihaknya dapat memastikan jaringan suplai komponen aman tanpa bantuan AS.

"Bahkan andai AS berhenti membeli produk kami, kami dapat memulihkannya melalui suplair lain," kata seorang eksekutif Hikvision seraya menolak namanya disebutkan.

Menurutnya, justru sebagian besar suplair Hikvison berasal dari Cina.

Nilai pasar Hikvison lebih dari US$ 37 miliar sehingga disebut sebagai perusahaan Cina yang menyediakan peralatan pemantau video terbesar di dunia.

Berita terkait

AS Beri Sanksi Puluhan Orang di Seluruh Dunia atas Pelanggaran HAM

9 Desember 2023

AS Beri Sanksi Puluhan Orang di Seluruh Dunia atas Pelanggaran HAM

Setahun terakhir, Departemen Keuangan AS telah memberikan sanksi kepada lebih dari 150 individu dan entitas di banyak negara terkait Pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya

Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

5 Desember 2023

Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

Profil dan perjuangan Etnis Rohingya dan Uighur yang tersia-sia di tanah airnya. Mengapa mereka dipinggirkan?

Baca Selengkapnya

Kisah Dilraba Dilmurat, Dibesarkan dalam Budaya Tradisional Uighur hingga jadi Aktris Terkenal di Tiongkok

5 Oktober 2023

Kisah Dilraba Dilmurat, Dibesarkan dalam Budaya Tradisional Uighur hingga jadi Aktris Terkenal di Tiongkok

Dilraba Dilmurat dibesarkan dalam lingkungan kesenian tradisional Uighur. Ia berubah menjadi seorang aktris di Cina

Baca Selengkapnya

Kanada Selidiki Walmart, Hugo Boss atas Tuduhan Kerja Paksa

26 Agustus 2023

Kanada Selidiki Walmart, Hugo Boss atas Tuduhan Kerja Paksa

Pengawas etika perusahaan Kanada menyelidiki unit Walmart dan Hugo Boss di Kanada atas tuduhan kerja paksa Uighur dalam rantai pasokan.

Baca Selengkapnya

AS Larang Impor Printer Ninestar, Dituding Terlibat Kerja Paksa Muslim Uighur

10 Juni 2023

AS Larang Impor Printer Ninestar, Dituding Terlibat Kerja Paksa Muslim Uighur

AS melarang impor printer Ninestar dan produk perusahaan kimia China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur.

Baca Selengkapnya

Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

8 Juni 2023

Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

Inggris akhirnya akan mencopot CCTV buatan China setelah tahun lalu melarang pengggunaannya di gedung-gedung sensitif karena alasan keamanan.

Baca Selengkapnya

Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

8 Juni 2023

Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Inggris susul langkah Australia untuk copot CCTV buatan China karena sejumlah kekahwatiran soal keamanan dan privasi.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

7 Juni 2023

Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Inggris akan menyingkirkan CCTV buatan China dari gedung-gedung pemerintah yang dianggap sensitif.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini hingga Rp 15 Ribu per Dolar AS

22 Mei 2023

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini hingga Rp 15 Ribu per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan mengalami pelemahan pada awal pekan ini, Senin 22 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Simpan Aplikasi Al Quran di Ponsel, Warga Uighur Diinterogasi Aparat Cina

4 Mei 2023

Simpan Aplikasi Al Quran di Ponsel, Warga Uighur Diinterogasi Aparat Cina

Kelompok advokasi HAM, Human Rights Watch, mengatakan warga etnis Uighur Muslim di Xinjiang ditandai sebagai ekstremis hanya karena menjalankan ibadah

Baca Selengkapnya