Sekutu Ragukan Narasi Amerika Soal Potensi Ancaman Iran

Kamis, 16 Mei 2019 14:30 WIB

Sebuah F / A-18E Super Hornet diluncurkan dari dek penerbangan kapal induk kelas Nimitz USS Abraham Lincoln di Laut Merah, 10 Mei 2019. Foto diambil pada 10 Mei 2019.[Dan Snow /US Navy/via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Narasi pemerintah Amerika Serikat tentang potensi ancaman Iran di Timur Tengah diragukan oleh sekutunya sendiri.

Gedung Putih menghadapi keraguan berbagai pihak tentang peringatannya soal serangan Iran setelah dua tahun dua tahun sanksi ekonomi, diplomatik, dan kini berupaya menekan secara militer.

Pada Rabu, dikutip dari CNN, 16 Mei 2019, kementerian pertahanan Inggris membela salah satu jenderalnya yang membantah klaim AS atas ancaman Iran di Suriah dan Irak.

Baca juga: Iran Siap Melawan AS dan Sekutunya jika Berperang

Advertising
Advertising

Anggota parlemen Inggris mempertanyakan niat Gedung Putih untuk rencana militer di Iran.

Jajaran pemimpin Iran termasuk Imam Agung Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Iran tidak menginginkan perang yang bisa menghancurkan Timur Tengah.

Iran membantah terlibat serangan ke kapal tanker di Teluk dan stasiun bahan bakar Arab Saudi. Mereka juga menuding Washington sengaja memanasi ketegangan dengan Iran.

Kapal induk AS USS Abraham Lincoln difoto saat sedang melakukan perjalanan melalui Terusan Suez di Mesir 9 Mei 2019. [Bud Kinsey / via REUTERS]

Rencana militer besar-besaran AS ke Iran pertama kali dilaporkan New York Times, yang menyebut Penasihat Keamanan AS John Bolton berencana mengirim 120.000 pasukan ke Timur Tengah jika Iran menyerang AS atau meningkatkan aktivitas nuklirnya.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa pertemuan antara anggota tim keamanan nasional Trump untuk membahas opsi militer didorong untuk siap menghadapi skema apapun.

Baca juga: Irak Enggan Wilayahnya Digunakan AS untuk Serang Iran

Opsi yang ditinjau termasuk mengambil tindakan militer dengan lebih dari 100.000 pasukan AS untuk menunda program nuklir Iran jika itu menjadi ancaman serius, kata pejabat itu.

Laporan-laporan ini mengikuti keputusan Iran untuk berhenti sepenuhnya mematuhi kesepakatan nuklir 2015 setelah AS mengintensifkan sanksi beberapa minggu sebelumnya dan pembatasan AS terhadap Iran, serta peringatan dari Washington tentang peningkatan ancaman Iran terhadap personel AS di Timur Tengah.

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

9 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

1 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya