Ayah di Cina Kirim Helikopter ke Sekolah Anak, Ada Apa?

Rabu, 15 Mei 2019 14:30 WIB

Seorang ayah di Cina mengirim sebuah helikopter ke sekolah anaknya untuk membantu pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah itu. Sumber: QQ/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ayah di Beijing, Cina membuat geger setelah mengirim sebuah helikopter ke sekolah putrinya untuk membantu pelajaran ilmu pengetahuan alam. Tindakan Chen, si ayah tersebut sekarang menjadi buah bibir di dunia maya.

Chen adalah pemilik sebuah usaha biro perjalanan wisata dengan helikopter. Dia menceritakan mengirimkan satu unit helikopter ke sekolah putrinya berdasarkan undangan dari pihak sekolah.

Baca: Kemenhan Beli Helikopter Super Puma PT DI, Ini Speknya

Helikopter itu dikemudikan oleh dua karyawan Chen menuju SD Fengdan Experimental di ibu kota Beijing, Cina. Helikopter tersebut dikirim untuk berpartisipasi dalam festival ilmu pengetahuan alam sekolah itu. Chen sangat yakin tindakannya bisa membantu para murid mempelajari prinsip-prinsip kerja transportasi udara, khususnya helikopter.

"Saya menerima undangan dari sekolah karena saya pikir itu akan membantu anak-anak menguasai pengetahuan tentang helikopter,"kata Chen.

Advertising
Advertising

Baca: Kemenhan Beli Helikopter PT Dirgantara Indonesia Seharga 237 M

Seorang ayah di Cina mengirim sebuah helikopter ke sekolah anaknya untuk membantu pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah itu. Sumber: QQ/asiaone.com

Foto-foto saat helikopter terparkir di halaman sekolah menjadi perbincangan hangat para pengguna media sosial setelah di unggah pekan lalu. Diantara foto yang diunggah memperlihatkan sejumlah murid bermain di dekat helikopter.

CH cathrine, salah satu pengguna media sosial mengatakan keberadaan helikopter itu telah memberi kesempatan kepada murid untuk melihat helikopter secara nyata dalam jarak dekat mengingat tidak semua orang tua memiliki kemampuan yang sama. Dia juga memuji dari apa yang dilakukan oleh Chen.

Namun ada pula yang ragu apakah Chen mendapat izin untuk menerbangkan helikopter tersebut. Sebab otoritas keamanan telah mengeluarkan pemberitahuan pada Jumat sore, 10 Mei 2019 yang melarang pesawat pribadi berkapasitas kecil terbang rendah dan lambat terhitung mulai 11 Mei - 16 Mei 2019. Larangan ini untuk memastikan keamanan selama Konferensi Dialog Peradaban Asia pada 15 Mei 2019.

Menjawab keraguan itu, Chen dalam wawancara dengan Beijing Youth Daily pada Minggu, 12 Mei 2019, menjelaskan sudah memperoleh izin sebelum penerbangan dilakukan. Helikopter itu, tiba di sekolah pada 10 Mei 2019 dan pergi pada hari yang sama atau persis sebelum batas waktu yang ditentukan oleh otoritas keamanan publik, diberlakukan.

ASIA ONE | EKO WAHYUDI

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

7 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

15 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

16 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

17 jam lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

21 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya