Korea Utara Melawan, Tuntut AS Kembalikan Kapal Batu Bara

Selasa, 14 Mei 2019 17:35 WIB

Kapal kargo batu bara Korea Utara "Wise Honset".[ABC News]

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menuntut kapal kargo batu bara yang disita AS agar dikembalikan dan mengatakan aksi AS melanggar semangat KTT Donald Trump dan Kim Jong Un.

Kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan mereka menolak resolusi Dewan Keamanan AS terhadap penyitaan kapalnya oleh AS dan menyebut itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya.

"Amerika Serikat melakukan tindakan melanggar hukum dan keterlaluan dalam merampas kapal kargo kami," kata seorang juru bicara kementerian yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan kantor berita resmi KCNA, seperti dikutip dari Reuters, 14 Mei 2019.

Baca: Amerika Serikat Sita Kapal Pengirim Batu Bara ke Korea Utara

"Langkah terbaru AS merupakan perpanjangan dari metode perhitungan Amerika untuk menjatuhkan DPRK dengan tekanan maksimum dan penolakan terhadap semangat KTT DPRK-AS 12 Juni," tambahnya.

Advertising
Advertising

"Ini akan menjadi kesalahan perhitungan terbesar jika Amerika Serikat yakin dapat mengendalikan Utara dengan kekuatan," kata pernyataan itu.

Citra satelit kapal kargo batu bara Korea Utara "Wise Honest".[CGTN]

"Resolusi Dewan Keamanan PBB yang disebutkan Amerika Serikat sebagai salah satu alasan merampok kapal dagang kami sama dengan pelanggaran keras terhadap kedaulatan negara kami dan kami telah sepenuhnya menolaknya," kata pernyataan KCNA, dikutip dari NBC News.

Baca: Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Jarak Pendek

"Amerika Serikat harus hati-hati mempertimbangkan konsekuensi akibat perampokan siang hari ke dalam situasi politik, dan (AS) harus mengirim kembali kapal kami tanpa ragu," lanjutnya.

Departemen Kehakiman AS minggu lalu mengatakan sebuah kapal kargo Korea Utara yang dikenal sebagai "Wise Honest" disita ke Samoa Amerika.

Sebelum Amerika Serikat merebut kapal kargo itu, kapal sepanjang 177 meter itu pertama kali ditahan oleh Indonesia pada April 2018 saat mengangkut sejumlah besar batu bara. Kapal itu dibawa pada hari Sabtu ke Samoa Amerika untuk diinspeksi.

Baca: Kim Jong Un Minta Militer Tingkatkan Kemampuan Menyerang

Korea Utara dilarang mengekspor batu bara di bawah sanksi AS yang diperketat pada tahun 2017 untuk menghukum uji coba senjata yang semakin kuat tahun itu.

Para ahli percaya batu bara dan ekspor mineral Korea Utara membantu membiayai industri senjata Korea Utara.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

14 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

12 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

19 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

20 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

25 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

29 hari lalu

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

Seorang ABK WNI yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Keoyoung Sun di perairan Jepang tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya