Tak Disangka, 5 Perusahaan ini Ternyata juga Produksi Senjata

Selasa, 14 Mei 2019 09:30 WIB

Foto yang dirilis 26 Oktober 2014, menunjukkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, berdiri di depan mikrofon, meninjau jet tempur F-15J Angkatan Udara Jepang selama Air Review di Hyakuri Pangkalan Udara, utara Tokyo. (Foto AP / Eugene Hoshiko, File)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan seperti Mitsubishi dan Rolls Royce memang terkenal memproduksi kendaraan bermotor hingga AC, namun siapa sangka mereka juga memproduksi senjata.

Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengeluarkan laporan Arms Industry Database, termasuk 100 perusahaan yang memproduksi senjata.

Seperti dikutip dari Business Insider, 14 Mei 2019, laporan ini menunjukkan 42 dari 100 perusahaan bermarkas di AS. Namun yang mengejutkan beberapa perusahaan yang kita kira hanya memproduksi barang-barang sipil untuk rumah tangga atau kendaraan, ternyata juga memproduksi senjata.

Baca: 10 Negara Terkuat di Dunia versi World Report

1. Fujitsu

Advertising
Advertising

Fujitsu

Secara teknis, hanya sebagian kecil dari bisnis Fujitsu yang berfokus pada senjata, pembuatan senjata menghasilkan US$ 1,11 miliar (Rp 16 triliun) pada tahun 2017, yang merupakan 3 persen dari total omsetnya.

2. Kawasaki

Penjualan senjata Kawasaki mencapai US$ 2,14 juta (Rp 30,8 miliar) pada tahun 2017, yang merupakan 15,2 persen dari total omset.

Baca: 3 Negara Produsen Senjata Terbesar Dunia

3. Saab

Setelah mendapat laba perusahaan US$ 2,67 juta (Rp 38,4 miliar), persenjataan mencapai 83,9 persen dari omset Saab US$ 3,18 juta (Rp 45,7 miliar) pada tahun 2017.

Sejak produksi mobil Saab berakhir pada 2012, perusahaan bergantung pada pemerintah Swedia.

4. Mitsubishi

Pesawat tempur siluman X-2 Shinshin dikembangkan oleh Mitsubishi, Jepang, yang pertama kali terbang, pada 22 April 2016. Pesawat generasi kelima Jepang diperkirakan akan mulai diproduksi, pada 2018. popularmechanics.com

Mitsubishi Heavy Industries. Ltd adalah divisi dalam grup Mitsubishi yang lebih besar. Faktur perusahaan menunjukkan penjualan senjata senilai US$ 3,57 miliar (Rp 51,4 triliun) selama 2017, yang merupakan 9,7 persen dari total penjualan.

Baca: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir, Siapa Terbanyak?

5. Rolls Royce

Menempatkan posisi 17 dalam peringkat perusahaan yang terlibat dalam penjualan senjata, Rolls-Royce menjual senjata senilai US$ 4,42 miliar (Rp 63,6 triliun) pada tahun 2017, yang mewakili 22,8 persen dari total omsetnya.

Berita terkait

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

2 jam lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

17 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

17 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

20 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 hari lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

6 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

7 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

9 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

12 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya