186 Negara Minus AS Setuju Kerja Sama Tanggulangi Sampah Plastik

Senin, 13 Mei 2019 14:34 WIB

Nelayan menyandarkan perahunya di bibir pantai yang dipenuhi sampah plastik di Desa Dadap, Indramayu, Jawa Barat, Senin, 26 November 2018. LSM World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia menilai masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia saat ini sudah bisa disebut sebagai darurat sampah plastik. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 186 negara kecuali Amerika Serikat menyetujui perjanjian kerja sama untuk mengurangi sampah plastik, limbah bahan kimia berbahaya dan beracun atau B3.

Rolph Payet, Sekretaris Eksekutif Lingkungan PBB (UNEP) untuk Konvensi Basel, Rotterdam & Stockholm mengatakan, negara-negara yang tidak ikut serta dalam perjanjian itu tidak berarti bebas. Sebab, apabila negara itu mengirimkan sampah plastiknya ke negara yang menyetujui perjanjian ini, maka negara pengirim limbah plastik dapat dijerat hukum.

Baca: Ini Cara Bogor Kurangi 41 Ton Sampah Plastik per Bulan

Dikutip dari Reuters, 13 Mei 2019, Rolph Payet, mengatakan, Konvensi Basel yang telah ditandatangani pada 1989 disepakati untuk mengamandemen perjanjian tentang sampah plastik agar menjadi lebih transparan dan diatur lebih baik, serta memastikan pengelolaannya lebih aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Advertising
Advertising

"Saya bangga minggu ini, di Jenewa, pihak-pihak Konvensi Basel telah mencapai kesepakatan tentang mekanisme yang mengikat secara hukum, yang menjangkau secara global untuk mengelola sampah plastik," kata Rolph Payet, dalam sebuah pernyataan.

Pertemuan Jumat 10 Mei 2019 yang diadakan di Jenewa, Swiss, ini telah dihadiri 1.400 delegasi dari berbagai negara dan menghabiskan lebih dari 11 hari untuk membicarakan isu ini.

Baca: Hari Bumi: 5 Fakta tentang Sampah Plastik ini Bikin Miris

"Ini mengirimkan sinyal politik yang sangat kuat ke seluruh dunia, ke sektor swasta, ke pasar konsumen. bahwa kita perlu melakukan sesuatu. Negara-negara telah memutuskan untuk melakukan sesuatu yang akan diterjemahkan menjadi tindakan nyata di lapangan," kata Payet dikutip dari Daily Sabah, Senin 13 Mei 2019.

Menurut Payet, negara-negara harus mencari cara mereka sendiri untuk menanggulangi sampah plastik termasuk negara yang tidak menandatangani seperti Amerika Serikat.

Sampah plastik yang dibuang ke tanah, mereka bisa hanyut ke sungai hingga mengapung sampai samudra. Itu akan berdampak pada satwa dan ekosistem yang ada, hingga menimbulkan efek kematian bagi beberapa hewan.

Baca: Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Hanya 9 Persen

"Polusi dari sampah plastik, diakui sebagai masalah lingkungan utama yang menjadi perhatian global, telah mencapai proporsi epidemi dengan sekitar 100 juta ton plastik sekarang ditemukan di lautan, 80-90 persen di antaranya berasal dari sumber yang berasal dari darat," kata Payet.

Perjanjian tersebut, menurut Payet, memungkinkan untuk melacak dan pengekspor dan pengimpor limbah plastik.

Payet mengungkapkan aturan baru ini harus memiliki dampak yang signifikan terhadap polusi laut dan memastikan bahwa sampah plastik tidak berakhir di tempat yang bukan seharusnya.

Aturan baru pengaturan sampah plastik akan membutuhkan waktu satu tahun untuk mulai diberlakukan, Tetapi Payet mengatakan, negara yang ikut dalam perjanjian berkomitmen untuk tidak menundanya.


DAILY SABAH| REUTERS | EKO WAHYUDI

Berita terkait

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

1 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

2 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

3 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

5 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

6 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

6 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

8 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya