Amerika Serikat Sita Kapal Pengirim Batu Bara ke Korea Utara

Jumat, 10 Mei 2019 08:00 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat untuk pertama kalinya menyita sebuah kapal kargo berbendera Korea Utara. Penyitaan dilakukan karena kapal itu diduga telah melanggar sanksi Amerika Serikat dan PBB dengan berlayar sambil membawa batu bara.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat pada Kamis, 9 Mei 2019, mengatakan kapal itu bernama 'Wise Honest' pertama kali ditahan oleh otoritas Indonesia pada April 2018. Di bawah undang-undang denda sipil Amerika Serikat, kapal itu sedang dalam proses penyitaan oleh Amerika Serikat dan sudah berlayar menuju perairan Negara Abang Sam.

Baca; Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Jarak Pendek

Kabar soal penyitaan kapal kargo ini disampaikan oleh Kementerian Kehakiman Amerika Serikat setelah Korea Utara menembakkan dua rudal jarak pendek pada Kamis, 9 Mei 2019. Penembakan itu dilakukan kurang dari sepekan setelah Pyongyang melakukan latihan militer.

Baca: Kecewa pada AS, Korea Utara Tembakkan Proyektil Jarak Pendek

Advertising
Advertising

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memegang teropong binokular saat menyaksikan peluncuran sejumlah proyektil jarak pendek di Korea Utara, Sabtu, 4 Mei 2019 waktu setempat. Sejumlah proyektil jarak pendek diluncurkan dari kawasan pantai timur kota Wonsan. KCNA via REUTERS

Rangkaian tindakan Korea Utara tersebut diduga sebagai bentuk protes Pemimpin Kim Jong Un kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menolak melonggarkan sanksi kepada negaranya.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat dalam pernyataannya mengatakan kapal Wise Honest digunakan oleh perusahaan pengiriman bernama Korea Songi, yang diduga telah membayar lewat institusi keuangan ilegal untuk melanggar hukum Amerika Serikat dan berbelanja. Perwakilan Korea Utara di PBB belum mau merespon atas hal ini.

"Total pembayaran yang dilakukan sudah lebih dari US$ 750 ribu (Rp 10,7 miliar) melalui sejumlah rekening institusi keuangan di Amerika Serikat terkait pengiriman batu bara pada Maret 2018 di kapal Wise Honest," tulis Kementerian Kehakiman Amerika Serikat, seperti di kutip dari reuters.com, Jumat, 10 Mei 2019.

Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat sejak 2006 telah memperketat sanksi kepada Korea Utara terkait program nuklir dan rudal yang dijalankan Pyongyang. Sanksi itu melarang adanya ekspor pengiriman batu bara, biji besi, tekstil, seafood ke Korea Utara dan pembatasan impor minyak mentah serta produk-produk minyak isi ulang dari negara itu.

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

23 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

2 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

8 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

15 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

16 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

21 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

25 hari lalu

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

Seorang ABK WNI yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Keoyoung Sun di perairan Jepang tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

26 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

27 hari lalu

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.

Baca Selengkapnya