Unjuk Rasa Hari Buruh di Prancis Berlangsung Ricuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 2 Mei 2019 01:03 WIB

Unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2019 diwarnai sekelompok pengunjuk rasa berbaju hitam yang menyerang petugas keamanan. Reuters.

TEMPO.CO, Paris – Puluhan pengunjuk rasa bertopeng dan mengenakan jaket berpenutup kepala terlibat bentrokan dengan polisi anti-huru hara di bagian selatan ibu kota Paris, Prancis pada peringatan Hari Buruh atau May Day, Rabu, 1 Mei 2019.

Baca:

Para pengunjuk rasa ini membakar tempat sampah, merusak properti disekitar, dan melempari polisi dengan benda keras. Mereka mencoba memanfaatkan peringatan Hari Buruh untuk memprotes kebijakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

“Skenario saat ini merupakan skandal dan tidak pernah terjadi. Ini tidak bisa diterima dalam sistem demokrasi,” kata pengurus serikat kerja berhaluan kiri CGT pada 1 Mei 2019 seperti dilansir Reuters.

Advertising
Advertising

Baca:

Pengurus serikat pekerja ini mengatakan sekretaris jenderal organisasi ini terkena lemparan gas air mata oleh petugas.

Ribuan warga mulai turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh May Day pada 1 Mei 2019.

Puluhan ribu orang dari serikat pekerja dan pengunjuk rasa rompi kuning turun ke jalan di seluruh Prancis. Mereka berunjuk rasa beberapa hari setelah Macron meluncurkan paket kebijakan termasuk pengurangan pajak senilai 5 miliar euro atau sekitar Rp80 triliun.

Ini merupakan respon pemerintah atas unjuk rasa selama sekitar enam bulan terkait rencana kenaikan pajak bahan bakar minyak, yang diprotes warga.

Baca:

Polisi anti-huru hara terlihat menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan kumpulan massa di ibu kota Paris. Mereka menyasar kelompok massa yang terlihat menggunakan penutup wajah, yang lalu terlihat membaur dengan buru yang sedang memperingati Hari Buruh.

Sekitar 7.400 polisi diturunkan dan telah menahan 200 orang. Beberapa orang terluka ringan akibat bentrok dengan petugas.

Ada tiga kelompok massa yang diperkirakan bergabung pada unjuk rasa ini yaitu aktivis serikat buruh, pengunjuk rasa rompi kuning, dan kelompok pengacau garis keras, yang gemar melakukan tindak kekerasan perusakan saat berunjuk rasa.

Baca:

Menteri Dalam Negeri, Christophe Castaner, mengatakan beberapa kelompok di sosial media mendesak pengunjuk rasa untuk mengubah Paris menjadi ibu kota kerusuhan. Polisi bersiaga mengantisipasi datangnya sekitar 2000 pengunjuk rasa di Paris dengan tujuan menimbulkan kerusuhan.

“Berdasarkan informasi yang kami miliki, ada sekitar 1000 sampai 2000 aktivis radikal, yang bisa diperkuat oleh individu dari luar negeri, yang akan mencoba menyebarkan kerusuhan dan tindak kekerasan,” kata Castaner dalam jumpa pers seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu, 1 Mei 2019.

Sebagian pengunjuk rasa ini adalah kelompok pemuda anti-kapitalis yang disebut sebagai black blocs. Mereka kerap mengenakan pakaian hitam dan penutup wajah.

Menurut Castaner, polisi Prancis mulai melakukan pendekatan pre-emptive dengan melakukan penggeledahan terhadap orang-orang yang berencana untuk melakukan unjuk rasa. Taktik ini diizinkan oleh undang-undang baru sebagai respon atas tindak kekerasan yang muncul selama unjuk rasa rompi kuning.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

6 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

13 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

1 hari lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

2 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya