Aplikasi Cari Jodoh Tantan Dibekukan di Cina

Rabu, 1 Mei 2019 16:45 WIB

Aplikasi pencarian jodoh, Tantan dibekukan oleh Beijing. Sumber: Weibo/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi mencari jodoh, Tantan, dibekukan dari sejumlah app stores di Cina. Langkah itu dilakukan Beijing di tengah upaya pemerintah membersihkan konten jagad maya.

Dikutip dari asiaone.com, Rabu, 1 Mei 2019, pembekuan aplikasi Tantan atas perintah langsung otoritas pemerintah Cina. Momo, perusahaan yang menaungi Tantan membenarkan pembekuan tersebut, namun tidak memberikan alasan penghapusan aplikasi itu.

Kendati sudah dibekukan, Tantan masih bisa diunduh dari gadget merek Apple di Cina.
Aplikasi Tantan telah menjadi wadah pencarian jodoh terbesar di Cina. Tercatat ada 90 juta orang yang mengunduh dan menggunakan aplikasi ini, dimana dari jumlah itu sebanyak 6 juta adalah pengguna aktif.

"Kami telah secara aktif berkomunikasi dengan otoritas terkait dan kami memiliki niat baik untuk bekerja sama agar Tantan bisa dipulihkan lagi secepatnya. Kami pun siap melakukan evaluasi internal terhadap konten Tantan berdasarkan hukum dan aturan yang berlaku," tulis Momo dalam keterangannya.

Baca: Cari Pasangan Lewat Aplikasi Jodoh Online? Cek Risiko Ini

Advertising
Advertising

Aplikasi Tantan dibekukan di Cina. Sumber: LINE Today/Google

Baca: Tidak Hanya Jodoh, Mencari Teman Pun Kini Lewat Aplikasi

Pembekuan aplikasi Tantan ini menjadi pukulan telak bagi Momo. Perusahaan itu mengakuisisi kompetitor Tantan pada Februari 2018 dengan nilai sekitar S$1 miliar atau sekitar Rp 10,4 trilun. Momo berharap akuisisi ini bisa menjadikan Tantan mesin pertumbuhan karena akan memberikan pengguna Momo nilai tambah. Pembekuan

Tantan ini telah membuat saham Momo anjlok 8 persen pada Senin, 29 April 2019.
Pembekuan Tantan dilakukan di tengah-tengah kampanye pembersihan konten dunia maya yang dilakukan Beijing di negara itu. Di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping, Partai Komunis Cina telah memperketat aturan sensor dan berselancar di dunia maya, diantaranya pornografi, perjudian, berita bohong dan perbedaan pendapat yang semua itu digambarkan sebagai informasi negatif.

Sepanjang April 2019, Badan Pengawas Dunia Siber Cina telah menutup 9 aplikasi pesan singkat yang menyebarkan informasi pornografi atau memfasilitasi prostitusi. Menurut lembaga itu, akan ada tindakan terhadap mereka yang menjadi ancaman bagi keamanan masyarakat seperti menyebar informasi ilegal, data palsu, penipuan dan memfasilitasi malpraktik offline.

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

2 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

2 hari lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

3 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

3 hari lalu

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

Berikut cara mengecek kelayakan bus di aplikasi Spionam milik Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya