Prancis Antisipasi Kerusuhan May Day 2019 oleh Aktivis Radikal

Rabu, 1 Mei 2019 14:41 WIB

Sejumlah aktivis dan buruh terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian saat menggelar perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day 2018 di Paris, Prancis, 1 Mei 2018. (AP Photo/Francois Mori)

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis meningkatkan keamanan maksimum untuk peringatan May Day 2019 karena khawatir massa Rompi Kuning akan bergabung dengan serikat buruh dan aktivis radikal lain.

Otoritas Prancis, menurut laporan France24, yang dikutip 1 Mei 2019, memperingatkan peringatan May Day berpotensi ricuh karena demonstrasi anti-pemerintah selama berminggu-minggu.

Selain itu, serikat pekerja diyakini akan bergabung dengan massa Rompi Kuning yang bisa memenuhi ibu kota. Pemerintah pun berjanji untuk mengerahkan keamanan pada skala besar di seluruh Paris.

Baca: 200 Orang Ditahan dalam Peringatan Hari Buruh di Prancis

Para pejabat bersiap antisipasi peringatan May Day seperti tahun lalu, ketika sekitar 1.200 orang mengamuk di Paris, merusak tokok dan bentrok dengan polisi.

Advertising
Advertising

Lebih dari 7.400 polisi dan polisi akan dikerahkan di seluruh Paris pada hari Rabu.

Presiden Macron mengatakan akan mengambil sika tegas jika May Day berakhir rusuh, kata juru bicara pemerintah Sibeth Ndiaye mengatakan pada hari Selasa.

Dia mengatakan langkah-langkah itu bertujuan melindungi pengunjuk rasa damai serta penjaga toko dan warga negara lainnya.

Para pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning ikut serta dalam demonstrasi gerakan "rompi kuning", di Paris, Prancis, 19 Januari 2019. [REUTERS / Charles Platiau]

Polisi Paris melarang demonstrasi di jalan Champs-Elysees dan daerah di sekitar istana presiden dan Katedral Notre Dame.

Protes serikat pekerja utama direncanakan pada hari Rabu dari stasiun kereta Montparnasse ke Place d'Italie di Paris selatan.

Polisi memerintahkan penjaga toko, restoran dan kafe di jalan yang dilalui pengunjuk rasa untuk menutup dan berencana untuk memeriksa bawaan demonstran dan melakukan pemeriksaan identitas

Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan pihak berwenang telah menemukan beberapa kelompok di media sosial mendesak pengunjuk rasa untuk mengubah kota menjadi ibu kota kerusuhan, dan polisi bersiap untuk kedatangan hingga 2.000 aktivis.

"Berdasarkan informasi yang kami miliki, 1.000 hingga 2.000 aktivis radikal, berpotensi diperkuat oleh orang-orang yang datang dari luar negeri, yang dapat mencoba menyebarkan pelanggaran hukum dan kekerasan," kata Castaner.

Banyak dari mereka adalah pemuda anti-kapitalis, yang sering dikenal sebagai "blok hitam", yang berpakaian hitam dan mengenakan topeng wajah.

Baca: Hari Buruh dan Fakta Mengapa Disebut May Day

Pasukan keamanan sedang dikerahkan di stasiun kereta Paris untuk mencegah anggota "blok hitam" tambahan yang mungkin berasal dari Italia, Spanyol dan Jerman.

Hampir 200 unit sepeda motor akan dikerahkan di seluruh ibu kota Prancis untuk merespon dengan cepat terhadap kekerasan, dan drone akan digunakan untuk melacak pergerakan para pengunjuk rasa May Day 2019.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

2 hari lalu

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

SPK adalah serikat pekerja kampus mewadahi pekerja di bidang atau sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan kesejahteraan seluruh pekerja di kampus

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

3 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

3 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

3 hari lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya