Pesawat Mata-mata Rusia Terbang ke Wilayah Udara Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2019 18:20 WIB

Pesawat mata-mata Rusia Tu-214ON. Sumber: Defense One

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat mata-mata Rusia Tu-214ON dilaporkan telah melakukan penerbangan pertama ke wilayah barat daya Amerika Serikat, melihat sekilas sejumlah pangkalan militer, nuklir dan gudang penyimpanan senjata kimia. Terbangnya pesawat itu bagian dari pakta Langit Terbuka.

Dikutip dari rt.com, Sabtu, 27 April 2019, Radar Penerbangan 24 membaca jejak penerbangan pesawat Tu-214ON yang merupakan pesawat mata-mata versi terbaru Tu-214. Pesawat itu dilaporkan melakukan pengamatan setelah lepas landas dari pangkalan udara Nasional Rosecrans di St. Joseph, Missouri, Kamis, 25 April 2019.

Baca: Belanda Tuding Soal Peretasan, Rusia Sebut 'Mania Mata-mata'

Pesawat mata-mata Rusia Tu-214ON. Sumber: Wikimedia Commons

Baca: Pesawat Sukhoi Dibarter Kopi dan Karet, Rusia Tak Kunjung Setuju

Advertising
Advertising

Pesawat Tu-214ON dilaporkan terbang selama enam jam dan telah melihat adanya jet tempur pengintai terbang di atas serangkaian fasilitas pertahanan dan gudang penyimpanan Amerika Serikat yang tersebar di wilayah barat Texas, New Mexico, dan Colorado.

Pesawat Tu-214ON juga dilaporkan telah terbang di atas pangkalan Angkatan Udara Kirtland, yang menjadi Pusat Senjata Nuklir Angkatan Udara Amerika Serikat dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan nuklir.

Di Colorado, pesawat Tu-214ON melewati gudang penyimpanan senjata di Pueblo, satu dari dua lokasi di Amerika Serikat yang menyimpan amunisi dan bahan-bahan kimia.

Penerbangan pesawat Tu-214ON diawasi oleh Amerika Serikat di bawah pakta Langit Terbuka yang membolehkan pihak-pihak yang bertanda-tangan di pakta ini mengintip atau melakukan inspeksi singkat di teritoral negara yang ada dalam pakta itu. Pakta Langit Terbuka ditanda-tangani pada 1992, namun poin-poin yang termaktub baru benar-benar terlaksana pada 2002. Amerika Serikat dan Rusia adalah dua dari 34 negara yang ada dalam Pakta Langit Terbuka.

Kementerian Pertahanan Rusia enggan berkomentar tentang detail penerbangan pesawat Tu-214ON. Namun sebelumnya Kepala Pusat Pengurangan Ancaman Nuklir, Sergey Ryzhkov, mengatakan pesawat Tu-214ON akan melakukan penerbangan mata-mata pada 22 April dan 27 April 2019 dari Bandar Udara Missouri. Sesuai aturan dalam Pakta Langit Terbuka, penerbangan ini dipantau pula oleh pesawat khusus Amerika Serikat.

Pesawat Tu-214ON milik Rusia ini punya ruang kokpit yang bisa diisi oleh dua orang dan terbang di ketinggian 6.500 kilometer. Pesawat ini punya tiga sensor mikro, diantaranya sensor untuk mengambil foto, kamera infrared dan sebuah kamera TV.

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

3 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

3 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

4 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

4 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

5 hari lalu

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.

Baca Selengkapnya