Presiden Bolsonaro Sebut Seribu Laki-laki Brazil Amputasi Penis
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 27 April 2019 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengklaim sekitar seribu laki-laki di negaranya harus mengalami amputasi penis setiap tahunnya karena kurangnya sumber air bersih dan sabun.
Pernyataan Bolsonaro itu ditujukan untuk menggambarkan betapa konyol dan menyedihkannya situasi negaranya saat ini, namun soal amputasi penis itu dibenarkan oleh Asosiasi Urologi Brazil. Mereka mengatakan laki-laki kadang harus mengamputasi alat vital mereka karena infeksi, kanker dan komplikasi virus HIV.
"Di Brazil, telah dilakukan sekitar seribu amputasi penis per tahun karena kurangnya pasokan air bersih dan sabun. Kita harus mencari sebuah cara untuk keluar dari masalah dasar ini," kata Presiden Bolsonaro, seperti dikutip dari mirror.co.uk, Jumat, 26 April 2019.
Baca: Pria Sering Berganti Pasangan? Awas Kanker Penis
Baca: 5 Mitos tentang Seks, Termasuk Masturbasi dan Ukuran Penis
Menurut Bolsonaro, pihaknya saat ini harus melakukan upaya lebih untuk membuat kaum adam sadar akan bahaya yang mengintai mereka jika mereka tidak membersihkan alat kelamin mereka dengan sepatutnya.
Komunitas Kanker Amerika Serikat mengatakan alat vital yang bersih adalah salah satu faktor terpenting dalam mencegah penyebaran kanker penis pada laki-laki yang tidak sunat. Sejumlah riset memperlihatkan laki-laki yang disunat lebih rendah terkena risiko penyakit yang berkaitan dengan kotoran yang menumpuk di penis.
Presiden Bolsonaro sejak masa kampanye telah beberapa kali melontarkan komentar kontroversi. Sebelumnya, dia mengatakan putranya lebih baik meninggal dari pada menjadi seorang gay. Dia pun menuding para fundamentalis homoseksual mencuci otak anak-anak.