Amerika Bakal Umumkan Rencana Perdamaian Palestina-Israel

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 April 2019 11:03 WIB

Penasihat senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, kiri. (Jabin Botsford/The Washington Post)

TEMPO.CO, Yerusalem – Proposal rencana perdamaian antara Israel dan Palestina bakal diumumkan pasca Ramadan.

Baca:

Ini diungkap oleh salah satu arsitek rencana perdamaian yang juga merupakan menantu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yaitu Jared Kushner.

“Rencana ini akan diumukan ke publik setelah Ramadan berakhir pada Juni,” kata Kushner kepada Time seperti dikutip Reuters pada Kamis, 25 April 2019.

Advertising
Advertising

Kushner, yang menikahi putri Trump yaitu Ivanka, tidak mengungkapkan apakah rencana perdamaian itu akan mengadopsi solusi dua negara, yang selama ini menjadi tujuan dari rencana perdamaian AS untuk menyelesaikan konflik Palestina dan Israel.

Baca:

“Saya pikir ini merupakan masalah yang sulit yang bisa Anda hadapi. Jadi saya pikir kami telah mengambil pendekatan yang tidak konvensional,” kata dia dalam wawancara dengan Time seperti dilansir CBN.

Menurut Kushner, tim telah mempelajari berbagai proposal damai yang telah dibuat sebelumnya. Tim juga mempelajari mengapa proposal itu gagal. “Jadi kami mencoba melakukannya dengan agak berbeda,” kata dia.

Para pemimpin Palestina telah menyuarakan tuntutan pendirian sebuah negara merdeka bersebelahan dengan Israel dengan wilayah mencakup Tepi Barat dan Jalur Gaza serta ibu kota di Yerusalem timur.

Baca:

Juru runding lainya asal AS yaitu Jason Greenblatt mengatakan rencana perdamaian kedua entitas ini tidak akan berbentuk konfederasi.
Dia mengatakan itu menanggapi isu bahwa konsep rencana perdamaian berbentuk konfederasi yang melibatkan Yordania, Israel, dan Otoritas Palestina.

Greenblaat juga membantah laporan bahwa proposal perdamaian mengandung konsep menyerahkan dataran tinggi Sinai kepada Palestina untuk disatukan dengan kawasan Gaza, yang dikontrol oleh kelompok Hamas.

Penduduk Palestina berdebat dengan tentara Israel saat rumah mereka dihancurkan di dekat Yatta, Tepi Barat, Rabu, 20 Maret 2019. Tentara menyebut penghancuran ini dilakukan karena rumah tersebut tidak mendapatkan izin pembangunan. REUTERS/Mussa Qawasma

“Raja Abdullah II dan Yordania merupakan sekutu kuat AS. Isu yang mengatakan bahwa rencana perdamaian kami mengandung konsep konfederasi antara Yordania, Israel dan Otoritas Palestina, atau ada visi untuk membuat Yordania sebagai Tanah Air dari bangsa Palestina tidak benar. Tolong jangan sebarkan isu,” kata Greenblatt lewat akun Twitter.

Baca:

Pada saat yang sama, PM Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan akan menganeksasi kompleks pemukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat jika terpilih lagi sebagai PM.

Secara umum, proposal rencana perdamaian yang dirancang AS berisi soal isu inti seperti status Yerusalem, dan isu ekonomi untuk memperkuat ekonomi bangsa Palestina.

Para pemimpin Palestina telah menyatakan Trump tidak bisa menjadi mediator perdamaian yang adil setelah keluar dari kebijakan AS dengan menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017. Trump juga memindahkan kedubes AS ke kota itu pada Mei 2018.

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

25 menit lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

10 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

12 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

14 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

15 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

16 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

20 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

21 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

22 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

23 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya