Teroris Mengantre Sarapan di Hotel Sri Lanka Sebelum Ledakan Diri
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 22 April 2019 07:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pembom bunuh diri di Sri Lanka sempat check-in ke hotel bintang lima dan mengantre untuk sarapan prasmanan sebelum meledakkan diri.
Seorang manajer di hotel Cinnamon Grand di Kolombo mengatakan, pelaku meledakkan diri di sebuah restoran penuh jam 8.30 pagi, seperti dilaporkan dari Daily Mail, 21 April 2019.
Baca: Kepolisian Sri Lanka Tangkap 7 Tersangka Teror Bom
Pembom check-in dengan alamat palsu, mengklaim bahwa ia berada di kota itu untuk urusan bisnis.
Setidaknya 207 orang telah tewas dalam delapan ledakan Minggu Paskah, termasuk warga Inggris, Amerika dan warga negara Belanda.
Pemboman tersebut menargetkan hotel-hotel seperti Cinnamon Grand yang populer, serta St Anthony's Shrine di Kolombo, yang juga sering dikunjungi oleh wisatawan.
Ledakan lain dilaporkan di Gereja St Sebastian di Negombo, sebuah kota mayoritas Katolik, dan di Gereja Sion di kota Batticalo di bagian timur.
Manajer Grand Cinnamon mengatakan penyerang telah check-in pada malam sebelumnya dengan nama Mohamed Azzam Mohamed.
Pembom itu hendak dilayani ketika ia meledakkan bom yang diikat di punggungnya, dan menewaskan banyak tamu.
Baca: Dua dari Delapan Ledakan di Sri Lanka adalah Bom Bunuh Diri
"Sangat kacau. Saat itu jam 8.30 pagi dan sibuk, dan penuh keluarga," kata manajer.
"Dia maju ke antrean paling depan dan meledakkan diri. Salah satu manajer kami yang menyambut tamu adalah di antara mereka yang tewas," tambahnya.
Grand Cinnamon adalah salah satu dari empat hotel yang menjadi target pengeboman Minggu Paskah. Total ada delapan ledakan dalam teror bom di Sri Lanka, diawali enam ledakan di tiga gereja dan tiga hotel, kemudian dua ledakan di hotel dekat kebun binatang dan sebuah rumah.