Akses Reportase Dibatasi tapi Fasilitas Dimanjakan

Reporter

Editor

Jumat, 22 Agustus 2003 08:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Para wartawan yang meliput KTT APEC di Shanghai, Cina, memang terbatas langkahnya. Bahkan, praktis, tidak bisa masuk ke gedung International Convention Center tempat sebagian besar acara berlangsung. Tapi, pemerintah Cina membayar keterbatasan ini dengan menyediakan sebuah press center yang lengkap.

Press center ini, terletak di gedung International Media Center yang bersebelahan dengan International Convention Center, menjadi tempat bekerja lebih dari seribu wartawan dari seluruh dunia. Kontingan wartawan asal Jepang saja sekitar 500 orang dan Amerika Serikat 300 orang.

Di lantai dua, yang selalu sibuk mulai pukul 9.00 hingga 22.00 waktu setempat, dipenuhi jajaran sekitar 200 komputer dan 20 televisi internal yang memperlihatkan acara-acara yang berlangsung.

Semua komputer masih mulus. Agaknya baru keluar dari toko. Mereknya Hewlett Packard dengan monitor berlayar datar jenis LCD yang langsing itu. Monitor ini harganya kira-kira tiga kali dari jenis monitor “gendut” yang biasa wartawan Tempo pakai di kantor.

Setiap dua komputer mengapit satu telepon. Untuk telepon lokal, gratis. Tapi untuk telepon ke tanah air – kadang-kadang mengirim berita harus menggunakan telepon karena tidak kebagian komputer – harus bayar dan mengandalkan collect call.

Di salah satu sudut juga disediakan sejumlah colokan untuk mereka yang membawa komputer notebook sehingga bisa online sendiri. Beberapa mesin fotokopi juga disediakan. Gratis, termasuk kertasnya.

Advertising
Advertising

Jika ingin mencetak pekerjaan yang diketik di komputer, juga bisa. Disediakan mesin printer dan semua komputer tersambung dengan printer tersebut. Jumlah printernya kira-kira satu untuk 15 komputer.

Para wartawan juga tidak terlalu dipusingkan jika ingin menulis tentang latar belakang dan sisi teknis acara ini. Ada information desk di sini. Tempat ini bisa mencari tahu mencari tahu kegiatan dan latar belakang APEC. Di sini bisa didapatkan mulai dari data tiap negara anggota, biografi para pemimpinnya, hingga jadwal acara para kepala negara.

Bagi yang haus saat bekerja, ruang ini juga menyediakan air mineral dan teh celup. Cuma, jeleknya, tidak disediakan gula. Bagi lidah Indonesia rasanya aneh minum teh tanpa gula, jadi, ya lebih banyak mengkonsumsi air mineral.

Kalau sedikit lapar, bisa turun ke lantai satu. Di lantai satu ada makanan gratis dalam jumlah cukup. Bukan makanan “berat” memang. Tapi, kata seorang wartawan asal Indonesia, “Lumayanlah, ada nasi.”

Yang juga sangat menyenangkan dari press center adalah para petugasnya yang masih muda-muda itu. Mereka semua bagus bahasa Inggrisnya. Sikapnya juga sangat membantu. Ini patut dicatat karena di Shanghai sangat sedikit orang yang bisa berbahasa Inggris.

Bagi wartawan Indonesia, juga masih ditambah kenyamanan karena disediakan bus ulang-alik dari hotel. Jaraknya lumayan jauh, sekitar 20 menit perjalanan bus.

Satu-satunya yang tidak menyenangkan di International Media Center adalah tanda no access ke semua jalan yang menghubungkan ke gedung International Convention Center. Padahal, di sanalah sumber berita kelas kakap dunia sedang berkumpul. (kurie suditomo)

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

6 menit lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut IUPK Vale Indonesia Sudah Terbit, Beroperasi sampai 2045

7 menit lalu

Bahlil Sebut IUPK Vale Indonesia Sudah Terbit, Beroperasi sampai 2045

IUPK Vale Indonesia terbit setelah perusahaan menuntaskan divestasinya ke MIND ID.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

10 menit lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Sepakat Berkoalisi di Pilkada 2024, PKB dan PPP Petakan Daerah Potensial

11 menit lalu

Sepakat Berkoalisi di Pilkada 2024, PKB dan PPP Petakan Daerah Potensial

PPP dan PKB sudah memetakan daerah-daerah yang menjadi target mereka di pilkada pada November mendatang.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

22 menit lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

23 menit lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

23 menit lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sebanyak 16.627 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT IPB University, Panitia Ingatkan Ini

31 menit lalu

Sebanyak 16.627 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT IPB University, Panitia Ingatkan Ini

16.627 peserta akan ikuti UTBK-SNBT di IPB University pada 30 April 2024, 02 - 07 Mei 2024 dan 14 - 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

35 menit lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

38 menit lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya