Malaysia dan Singapura Bersepakat Soal Bandara Seletar

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 6 April 2019 14:45 WIB

Bandara Seletar di Singapura.[Channel News Asia]

TEMPO.CO, Singapura – Pemerintah Singapura telah menarik prosedur Instrument Landing System untuk Bandara Seletar.

Baca:

Pada saat yang sama, pemerintah Malaysia menghentikan tanpa batas waktu ketentuan area terbatas permanen di Pasir Gudang.

Menteri Transportasi dari kedua negara mengatakan keputusan ini dibuat dalam semangat kerja sama bilateral.

Advertising
Advertising

“Dengan kesepakatan ini, Menteri Transportasi kedua negara bakal menyambut penerbangan FlyFirefly Sdn Bhd ke Bandara Seletar mulai April 2019,” begitu pernyataan bersama yang dilansir kedua negara pada Sabtu, 6 April 2019 seperti dilansir Channel News Asia.

Baca:

Pernyataan ini keluar pasca pertemuan Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan dan mitranya dari Malaysia, Anthoy Loke, pada Jumat kemarin.

Maskapai penerbangan murah dari Malaysia yaitu Firefly menghentikan penerbangan ke Singapura pada Desember 2018. Ini terjadi karena perusahaan tidak mendapat persetujuan dari otoritas penerbangan Malaysia untuk memindahkan kegiatan operasinya dari Bandara Changi ke Bandara Seletar.

Sejak 1973, otoritas penerbangan Singapura mengatur layanan lalu lintas udara untuk wilayah selatan Semenanjung Malaysia, yang termasuk dalam Wiwlayah Informasi Penerbangan Kuala Lumpur. Pengaturan ini telah disetujui oleh International Civil Aviation Organization.

Baca:

Namun, otoritas Malaysia mengatakan ingin mengelola kembali wilayah udara yang sempat diserahkan kepada Singapura terutama di Johor selatan. Malaysia menyebut adanya kepentingan nasional dan isu kedaulatan.

Pemerintah Malaysia juga merasa khawatir prosedur ILS yang dibuat Singapura untuk Bandara Seletar menggangu aktivitas pengapalan dan pembangunan di area Pasir Gudang.

Sebaliknya, otoritas Singapura mengatakan ILS hanyalah aturan tertulis untuk mengelola jalur penerbangan yang ada. Ini untuk membuat aturan keamanan menjadi jelas dan transparan.

Untuk menyelesaikan berbagai isu bilateral antara Malaysia dan Singapura, seperti dilansir Malay Mail, PM Mahathir Mohamad dan PM Lee Hsien Loong bakal bertemua pada 8 – 9 April 2019. Isu lain yang akan dibahas mengenai harga air dan batas maritim kedua negara.

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

6 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

8 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

8 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

9 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

9 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

11 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

11 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

1 hari lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya