Ereksi 2 Hari Berturut-turut, Ujung Penis Pria Ini Diamputasi

Jumat, 5 April 2019 17:30 WIB

Ilustrasi kanker penis. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki di India, 52 tahun, terpaksa harus menjalani amputasi di bagian ujung penisnya setelah mengalami ereksi dua hari berturut-turut. Kondisi ini diakibatkan menyebarnya kerusakan jaringan tisu pada ujung penis.

Identitas pasien laki-laki itu tidak dipublikasi. Dia diketahui mendatangi dokter seorang diri dan mengeluhkan rasa sakit yang terus menerus akibat ereksi tak henti-henti.

Baca: Pria Sering Berganti Pasangan? Awas Kanker Penis

Kondisi pasien itu, cukup parah setelah sebelumnya malpraktik hingga membuat darah mengering pada bagian dalam penisnya. Kecerobohan itu, juga membuat sebuah kateter tersangkut pada penisnya yang menyebabkan infeksi parah dan pasien berpotensi mengalami banyak kerusakan jaringan.

Walhasil, dokter yang menangani tak memiliki banyak pilihan selain mengamputasi ujung penisnya. Tidak dijelaskan seberapa banyak bagian ujung penis yang diamputasi itu.

Advertising
Advertising

Pasien tersebut tidak mengetahui apa yang telah diperbuatnya hingga mengalami kondisi seperti itu. Sejumlah ahli menekankan, ereksi yang terus-menerus atau lebih dari 48 jam merupakan sebuah kondisi darurat yang harus segera ditangani.

Baca: Pria Mandul, Ukuran Penisnya Lebih Pendek? Cek Penelitiannya

Kondisi yang dialami pasien ini terbilang langka dan diteliti oleh Fakultas Kedokteran Universitas King George di Lucknow, wilayah utara India. Kasus ini dipublikasi pada Maret lalu di Jurnal Kedokteran Inggris. Dalam jurnal itu ditulis, pasien tersebut mengalami priapism yakni istilah medis untuk menggambarkan kondisi ereksi yang menyakitkan dan terus-menerus.

Menurut Pusat Layanan Kesehatan India atau NHS, priapisme bisa disebabkan obat-obatan termasuk penyalahgunaan pemakaian obat yang seharusnya ditujukan untuk mengatasi disfungsi ereksi, seperti Viagra.

“Kami telah mengangkat kateter urinalnya. Pasien akan mengalami bercak hitam pada kelenjar penis serta sebuah bekas tanda yang cukup jelas,” kata Saqib Mehdi, dokter yang menangani kasus ini.

Setelah melakukan operasi pemotongan ujung penis, pasien tersebut sudah bisa buang air kecil secara normal. Mehdi memperingatkan agar setiap orang berhati-hati dalam penggunaan kateter dan penggunaan pakaian ketat karena dikhawatirkan bisa memicu kerusakan jaringan tisu seperti yang diderita pasien laki-laki itu.

Panji Moulana | Mirror | Sun

Berita terkait

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

1 jam lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

8 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

12 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan saat Ramadan dan Idul Fitri

13 hari lalu

Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan saat Ramadan dan Idul Fitri

Melalui optimalisasi jaringan broadband terdepan serta ketersediaan produk dan layanan bernilai tambah, Telkomsel sukses mengawal momen Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

13 hari lalu

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

Telin secara eksklusif akan menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P atau Application to Person internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

20 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

21 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

27 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

29 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya