Partai Prayuth Chan-ocha Raih Suara Populer di Pemilu Thailand

Kamis, 28 Maret 2019 19:00 WIB

Warga Thailand mulai memberikan suaranya di TPU kawasan Pradiptha 5 Alley di Bangkok, Thailand pada Minggu pagi, 24 Maret 2019. Sumber: TEMPO/Maria Rita Ida Hasugian

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilu Thailand mengumumkan Partai Palang Pracharat yang yang menjagokan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mendapatkan suara populer dalam Pemilu 24 Maret 2019. Total surat suara yang sudah dihitung 100 persen.

Dikutip dari reuters.com, Kamis, 28 Maret 2019, Partai Palang Pracharat memenangkan suara populer dengan 8,4 juta suara. Sedangkan partai oposisi Thailand, yakni Partai Pheu Thai mendapatkan 7,9 juta suara.

“Seluruh suara sudah dihitung, hasil secara resmi dilaporkan oleh masing-masing konstituensi,” kata Krit Urwongse, Wakil Sekjen Komisi Pemilu Thailand.

Baca: Hasil Pemilu Thailand Terancam Deadlock?

An electoral member shows a ballot during the vote counting, during the general election in Bangkok, Thailand, March 24, 2019. The strong showing by the pro-junta Palang Pracharat stunned voters who had hoped the poll would loosen the grip that traditional elites and the military hold on power in a country that has one of the highest measures of inequality in the world. REUTERS/Athit Perawongmetha

Advertising
Advertising

Partai Palang Pracharat adalah partai pro-militer di negara Gajah Putih. Sedangkan Prayuth merupakan pensiunan jenderal yang mengambil alih pemerintah dalam kudeta militer 2014 lalu.

Baca: Pemilu Thailand, Partai Pheu Thai Klaim Bentuk Koalisi Mayoritas

Kendati seluruh surat suara yang masuk sudah 100 persen dan sudah dihitung, namun hasil resmi pemilu Thailand 2019 baru akan diumumkan pada 9 May mendatang. Komisi Pemilu Thailand pun belum mengumumkan raihan jumlah kursi yang diperoleh dari sekitar 70 partai yang berlaga di pemilu.

Total ada 500 kursi parlemen yang diperebutkan dalam pemilu ini. Dari jumlah itu, 350 kursi adalah kursi majelis rendah, dimana 137 kursi dimenangkan oleh Partai Pheu Thai dan Partai Palang Pracharat atau Partai Menuju Masa Depan mendapatkan 97 suara.

Sisa 150 kursi dialokasikan untuk posisi DPR yang perhitungannya berdasarkan jumlah suara yang masuk untuk masing-masing partai. Komisi Pemilihan Umum Thailand memastikan tidak akan mengumumkan berapa jumlah kursi di DPR yang sudah dimenangkan partai sebelum 9 Mei 2019 atau ketika hasil perhitungan suara di finalisasi.

“Berapa jumlah kursi di DPR yang dimenangkan masing-masing partai masih belum mencapai 250. Kami masih punya waktu,” kata Sekjen Partai Palang Pracharat Sonthirat Sontijirawong.

Sebelumnya pada Rabu, Partai Pheu Thai atau Partai Pembela Demokratik mengklaim telah menguasai suara mayoritas di DPR sehingga berhak untuk mencoba membentuk sebuah pemerintahan. Namun Palang Pracharat mengatakan telah mendapatkan mandat karena mengklaim sudah memenangkan suara mayoritas pemilu Thailand.

Berita terkait

Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

32 hari lalu

Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.

Baca Selengkapnya

Hasil Rekapitulasi Pilpres 2024 Diumumkan KPU, Apa Tanggapan Masing-masing Paslon?

47 hari lalu

Hasil Rekapitulasi Pilpres 2024 Diumumkan KPU, Apa Tanggapan Masing-masing Paslon?

Kubu Anies-Muhaiman dan Ganjar-Mahfud dipastikan bakal menggugat hasil Pilpres 2024 ke MK yang tadi malam diumumkan KPU.

Baca Selengkapnya

Saksi Anies-Muhaiman Jawa Barat Menolak Tanda Tangan Hasil Pleno, Apakah Rekapitulasi Suara Tetap Sah?

49 hari lalu

Saksi Anies-Muhaiman Jawa Barat Menolak Tanda Tangan Hasil Pleno, Apakah Rekapitulasi Suara Tetap Sah?

Saksi tim pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 walkout dari rapat pleno terbuka penghitungan suara KPU Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Vladimir Putin Bisa Saingi Joseph Stalin

50 hari lalu

Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Vladimir Putin Bisa Saingi Joseph Stalin

Seperti sudah diprediksi, Vladimir Putin menang telak dalam pemilu Rusia yang diselenggarakan pada Minggu, 17 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

53 hari lalu

Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

54 hari lalu

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan KPU Tak Lagi Tampilkan Grafik Perolehan Suara di Sirekap?

7 Maret 2024

Apa Alasan KPU Tak Lagi Tampilkan Grafik Perolehan Suara di Sirekap?

Grafik hasil Pemilu 2024 raib di aplikasi Sirekap. Tak hanya suara Pilpres, suara pemilu legislatif DPR RI, DPRD, dan DPD RI juga tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawaslu Enggan Rincikan Kasus Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia

26 Februari 2024

Alasan Bawaslu Enggan Rincikan Kasus Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia

Bawaslu menolak merincikan kasus dugaan jual beli suara pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Beberkan 4 Alasan Masyarakat Harus Gunakan Hak Suara di Pemilu 2024

13 Februari 2024

Pengamat Beberkan 4 Alasan Masyarakat Harus Gunakan Hak Suara di Pemilu 2024

Ada 4 alasan bagi masyarakat harus menggunakan hak suaranya di Pemilu 2024. Salah satunya, mencegah orang yang tidak tepat terpilih.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pilpres Satu Putaran?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pilpres Satu Putaran?

Aturan mengenai Pilpres satu putaran tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Baca Selengkapnya