WNI Korban Penembakan di Selandia Baru Dikenal Sosok yang Ramah

Senin, 18 Maret 2019 15:48 WIB

Para siswa dari sekolah Kristen memberikan pelukan pada umat Muslim yang menunggu berita kerabatnya setelah terjadinya penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru 18 Maret 2019. Penembakan saat salat Jumat tersebut menewaskan 49 orang dan melukai puluhan orang. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid ke pangkuan Allah SWT bukan hanya menjadi kabar duka bagi para WNI di Selandia Baru, tetapi seluruh masyarakat Indonesia. Lilik masuk dalam daftar 50 korban tewas penembakan massal di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat 15 Maret 2019 lalu.

Menurut Muhammad Ibnu Khaldun Sitompul, Ketua PPI Selandia Baru, Lilik dikenal sebagai sosok yang rutin mengikuti kegiatan yang diadakan oleh masyarakat Indonesia di Selandia Baru, khususnya mereka yang tinggal di sekitar kota Christchurch. Lilik sudah lebih dari 20 tahun merantau ke Selandia Baru.

“Saya sudah lebih dari dua tahun mengenal beliau. Pak Lilik sudah seperti orang tua kami sendiri,” kata Ibnu kepada Tempo, 18 Maret 2019.

Baca: Pelaku Penembakan di Selandia Baru Terancam Hukuman Seumur Hidup

Dia menceritakan kabar kematian Lilik baru diketahui pada Sabtu malam, 16 Maret 2019 setelah mendapat telepon dari otoritas identifikasi Selandia Baru. Melalui sambungan telepon itu, pihak berwenang mengatakan Lilik masuk dalam daftar korban tewas.

Advertising
Advertising

“Keluarga Pak Lilik ke rumah sakit, bertanya ke sana-sini karena polisi tidak bisa langsung memberikan informasi. Kami lalu meninggalkan nomor yang bisa dihubungi di Kepolisian dan Rumah Sakit. Kami tidak mau berfikir negatif, kami berfikirnya mungkin Pak Lilik lari ke suatu tempat saat penembakan. Jadi pas tahu (meninggal), kami sedih sekali,” kata Ibnu.

Baca: Tragedi Christchurch Tewaskan Kiper Timnas Futsal Selandia Baru

Lilik tertembak di masjid Al Noor, Christchurch, Selandia baru, meninggalkan satu istri dan dua anak yang sudah remaja. Salahudin Rafi, Ketua Ikatan Alumni STPI dan dosen di Universitas Trisakti, menyebut Lilik lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia atau STPI pada 1983 dan bekerja di maskapai Air New Zealand.

Ibnu menggambarkan Lilik orang yang sering hadir ke pengajian, baik hati dan ramah pada siapapun. Lilik bahkan bersedia membuka pintu rumahnya di bagi WNI yang ingin menginap siapapun itu. Keluarga Lilik di Indonesia rencananya akan terbang ke Selandia Baru untuk menyaksikan pemakamannya di negara itu secara Islam.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

9 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

11 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

1 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

1 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

2 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

2 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

3 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

5 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya