Hari Pertama Sekolah, 200 Polisi Selandia Baru Disiagakan

Senin, 18 Maret 2019 09:00 WIB

Masjid Linwood di Christchurch, Selandia Baru, pasca-penembakan.[Daily Mail]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Selandia Baru akan berjaga-jaga di sekolah dan tempat-tempat usaha di kota Christchurch menyusul aktivitas masyarakat yang akan kembali normal pada Senin, 18 Maret 2019 waktu setempat.

Kepala Polisi Selandia Baru, Mike Bush, mengatakan pihaknya akan mengerahkan 200 aparat kepolisian untuk berjaga-jaga dan memberikan rasa aman kepada masyarakat kota Christchurch saat mereka beraktivitas kembali. Kepolisian juga akan mengerahkan sejumlah helikopter yang akan berputar-putar di wilayah udara kota Christchurch.

Sekolah-sekolah di Selandia Baru diliburkan setelah peristiwa penembakan massal pada Jumat, 15 Maret 2019. Hingga Senin, 18 Maret 2019, korban tewas akibat penembakan massal ini bertambah menjadi 50 orang.

Baca: Brenton Tarrant Buat Simbol WP dengan Tangan Diborgol, Artinya?

"Anda akan melihat sangat mencolok kehadiran aparat kepolisian di jalan-jalan, di sekitar pusat bisnis, sekolah-sekolah, bahkan di wilayah udara. Kami tempatkan aparat kepolisian di penjuru kota. Anda akan merasa aman pergi kemana pun untuk beraktivitas," kata Bush, seperti dikutip dari reuters.com, Senin, 18 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Kabinet Selandia Baru akan melakukan pertemuan pertama sejak serangan terjadi pada Senin, 18 Maret 2019. Pertemuan itu akan membahas rencana pemerintah Selandia Baru memperketat undang-undang kepemilikan senjata.

Baca: Keluarga Teroris Penembakan di Christchurch Minta Maaf ke Korban

Sebagian besar sekolah di kota Christchurch diliburkan pada Jumat lalu atau setelah meletupnya penembakan massal. Langkah ini masih dilakukan hingga hari berikutnya untuk menghindari ancaman yang muncul. Pos bantuan trauma akan disediakan di pusat-pusat komunitas dan sekolah di penjuru Christchurch.

Bandara Dunedin yang terletak di selatan kota Christchurch pada Senin ini sudah dibuka kembali setelah muncul kecurigaan temuan sebuah item yang ternyata bukan sebuah ancaman.

Sebelumnya Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, menyebut penembakan massal di Christchurch sebagai serangan terorisme dan merupakan salah satu hari terburuk dalam sejarah Selandia Baru. Brenton Tarrant, 28 tahun, terduga pelaku penembakan telah dihadirkan di persidangan pada Sabtu, 16 Maret 2019 dan didakwa telah melakukan pembunuhan.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

4 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

4 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

19 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

20 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya