Sang Ayah Hadang Peluru Demi Temannya Saat Teror di Christchurch

Sabtu, 16 Maret 2019 20:00 WIB

Yama Nabi menunjukkan foto ayahnya yang berusia 71 tahun, Haji Daoud Nabi.[Stuff.co.nz]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria selamat dari penembakan di Christchurch, Selandia Baru, karena telat 10 menit untuk salat Jumat, namun mendapati ayahnya tewas karena menghadang peluru teroris.

Dikutip dari Sydney Morning Herald, 16 Maret 2019, pria bernama Yama Nabi memarkir mobil di area Masjid Al Noor. Namun, ia merasa ada yang janggal dan menyuruh putrinya tinggal di mobil.

Baca: Sebelum Tewas Ditembak, Pria Muslim Ini Menyapa Hello, Brother

Dia mendekati masjid dan melewati tubuh seorang pria di selokan dan kemudian seorang perempuan. Ada pria lain berteriak, berusaha mengangkat dan menggendongnya, sementara yang lain berusaha menariknya kembali.

Lebih dekat lagi ia melihat seorang lelaki Somalia yang sering ia lihat di masjid bersama putranya yang masih kecil, seorang bocah nakal yang sering diomeli jamaah lain karena bermain ketika salat.

Advertising
Advertising

Pria itu bersandar di dinding dan tertembak di kaki. Dia telah melepas jaketnya untuk membalut tubuh putranya.

Haji Daoud Nabi.[NZ Herald]

Polisi yang baru saja tiba di tempat kejadian melarang Yama Nabi memasuki masjid tetapi di luar seorang temannya bernama Ramazan, mengatakan kepadanya beberapa kali dengan getir, "ayahmu menyelamatkan hidupku. Ayahmu menyelamatkan hidupku."

"Aku tidak mengerti maksudnya," kata Nabi ketika dia berdiri di taman memandang ke jalan di masjid di mana polisi forensik masih bekerja.

Baca: Pelaku Penembakan di Selandia Baru Terancam Hukuman Seumur Hidup

Dia pikir maksud Ramazan bahwa ayahnya, Haji Daoud Nabi, telah membantunya melarikan diri, tetapi ia tidak menemukan ayahnya.

Polisi membawa Nabi dan keluarga lain serta orang-orang yang selamat ke Rumah Sakit Christchurch di dekatnya, tetapi dia hanya mendapat sedikit informasi tanpa mengetahui keberadaan ayahnya.

Yama Nabi mulai menonton dan menonton kembali video pria bersenjata itu sampai dia menemukan ayahnya terbaring telentang.

Yama dan Omar Nabi kehilangan ayahnya Haji Daoud Nabi dalam aksi teror di Selandia Baru ketika salat Jumat sedang berlangsung pada Jumat, 15 Mare 2019. News

Dia ingat perkataan temannya dan sadar temannya tidak ingin memberitahunya bahwa ayahnya telah menghadang peluru teroris demi menyelamatkan temannya.

Haji Daoud Nabi adalah seorang pensiunan insinyur yang lolos dari invasi Rusia ke Afganistan dan membawa keluarganya ke Selandia Baru. Dia menjadi pengurus Asosiasi Masyarakat Afganistan di Selandia Baru.

Baca: Kisah Guru yang Jadi Pahlawan Serangan Teroris di Selandia Baru

"Dia melompat ke arah tembakan untuk menyelamatkan nyawa orang lain dan dia telah meninggal dunia," kata saudara lelaki Yama, Omar Nabi, ketika berada di Pengadilan Tinggi di Christchurch dalam persidangan terdakwa penembakan di dua masjid Selandia Baru.

Berita terkait

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

13 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

25 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

38 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

41 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

43 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

45 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

49 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

49 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

49 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya

LATAM Airlines Alami Turbulensi Hebat di Udara, Apa Penyebab Pesawat Alami Guncangan Hebat di Udara?

50 hari lalu

LATAM Airlines Alami Turbulensi Hebat di Udara, Apa Penyebab Pesawat Alami Guncangan Hebat di Udara?

LATAM Airlines mengalami turbulensi hebat sebelum mendarat di Aucland, Selandia Baru. Apa penyebab pesawat bisa alami guncangan hebat di udara?

Baca Selengkapnya