Sama-sama Kena Kanker, Ayah Korbankan Biaya Pengobatan untuk Anak

Kamis, 14 Maret 2019 09:00 WIB

Sun Ying, 21 tahun, mahasiswi di Universitas Henan Normal didiagnosa mengalami lymphoma atau kanker kelenjar getah bening pada 2015. Sumber: Weibo/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kisah pengorbanan orang tua kepada putrinya bernama Sun Ying di Cina menarik perhatian publik di Negara Tirai Bambu itu. Sun Ying, 21 tahun, mahasiswi di Universitas Henan Normal didiagnosa mengalami lymphoma atau kanker kelenjar getah bening pada 2015.

Diagnosa itu terjadi setahun setelah ayah Sun Ting didiagnosa mengalami kanker paru-paru atau persisnya pada 2014.

Lantaran keluarga Sun Ying bukan dari kalangan berada, maka ayah Sun Ying memutuskan untuk tidak melanjutkan perawatan untuk mengobati kanker paru-paru yang diidapnya. Sebaliknya, dia menggunakan dana yang ada agar putrinya bisa melakukan transplantasi stem cell yang diperlukan Sun Ying pada saat itu.

Keputusan ayah Sun Ying untuk menghentikan pengobatan kepadanya, akhirnya membuatnya meninggal pada Desember 2015 lalu.

Baca: Deteksi Dini Kanker, Jangan Tunggu Ada Gejala

Advertising
Advertising

Sun Ying, 21 tahun, mahasiswi di Universitas Henan Normal didiagnosa mengalami lymphoma atau kanker kelenjar getah bening pada 2015. Sumber: Weibo/asiaone.com

Baca: Hari Kanker Sedunia, Ini 5 Faktor Penyebar Kanker Serviks

Dikutip dari asiaone.com, Rabu, 13 Maret 2019, Sun Ying sejak 2015 sampai 2018 telah melakukan 30 kali kemoterapi dan 20 kali sesi radiotherapi sambil terus melanjutkan kuliahnya. Ketika menjalani rangkaian proses pengobatan ini, tak seorang pun teman sekolah Sun Ying yang mengetahui kondisinya karena dia hanya ke rumah sakit setiap akhir pekan sehingga dia bisa mengikuti perkuliahan.

Teman-teman sekolah Sun Ying hanya mengetahui dia telah melakukan sejumlah operasi dan sering kurang enak badan. Yang mengejutkan, meski menderita kanker kelenjar getah bening Sun Ying masih bisa berprestasi secara akademik.

Prestasi akademik Sun Ying berbanding terbalik dengan perawatan kanker yang dialaminya. Perawatan yang dijalaninya telah membuatnya kehilangan banyak berat badan dan rambut rontok.

Kondisi Sun Ying yang sebenarnya terungkap saat dia kambuh tiga kali dalam tiga tahun dan hampir menyerah melawan kanker pada tahun lalu setelah dia terbaring selama lima bulan dengan demam sampai 40 derajat. Kondisi ini membuat ibu Sun Ying mengajukan cuti panjang bagi putrinya.

Mengetahui kondisi Sun Ying yang sesungguhnya, pihak universitas pun menggalang dana bagi perawatannya hingga terkumpul dana S$ 20,000 atau Rp 210 juta. Kisah pengorbanan orang tua dan perjuangan Sun Ying yang menginspirasi, dibagikan oleh pihak kampus ke media sosial.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

9 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya