Menlu Amerika Tuding Cina Blokir Akses Energi Laut Cina Selatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Maret 2019 18:31 WIB

Kapal perang AS, USS Decatur (kiri) berusaha menghindari tabrakan dengan kapal perang Cina di Laut Cina Selatan pada Ahad, 30 September 2018. GCCaptain.com via ABC News

TEMPO.CO, Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, menuding Cina memblokir pengembangan energi di Laut Cina Selatan lewat tindakan pemaksaan (coercive means).

Baca:

Ini mencegah negara-negara Asia Tenggara untuk mengakses cadangan sumber daya energi senilai US$2.5 triliun atau sekitar Rp35.600 triliun.

“Cina membangun bangunan secara ilegal di pulau di perairan internasional. Ini bukan sekadar masalah keamanan,” kata Pompeo kepada eksekutif perusahaan energi dan menteri perminyakan dari sejumlah negara di Houston, Texas, seperti dilansir South China Morning Post pada Rabu, 13 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

Pompeo melanjutkan sikap sebaliknya ditunjukkan pemerintah AS. “Kami mendukung keamanan energi untuk negara-negara di Asia Tenggara. Kami ingin negara-negara ini memiliki akses ke cadangan energi mereka masing-masing,” kata dia.

Pernyataan Pompeo ini merupakan bagian dari serangkaian pernyataan menyoroti perilaku Cina di Laut Cina Selatan. Sebelum ini, dia mengkritik proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan dalam Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra atau Belt and Road Initiative nyaris bisa dipastikan didesain agar tutup.

Pompeo juga menuding Cina mencuri berbagai teknologi pertanian sensitif. Ini terkait teknologi modifikasi genetik untuk beras dan jagung.

Baca:

Menurut Pompeo, AS ingin membangun kemitraan dengan negara-negara di Asia Tenggara. “Kami ingin transaksi yang transparan, bukan jebakan utang,” kata dia. “Cina tidak bermain dengan aturan yang sama.”

Pompeo juga menuding Cina melakukan diplomasi utang. Dia mengklaim perusahaan Cina merupakan penerima manfaat terbesar dari berbagai investasi di luar negeri.

Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua

“Cina sering mengirim tenaga kerjanya sendiri, menciptakan lapangan kerja bagi para pekerja cina dan bukannya pekerja di negara tempat investasi seperti di Afrika,” kata dia.

Baca:

Menurut Pompeo, Cina menggunakan jebakan utang dengan membuat transaksi untuk kepentingan politik. Ini membahayakan negara yang menerima utang itu.

Soal pemberian utang oleh Cina kepada Afrika, situs media CGTN, yang merupakan jaringan televisi yang dikelola pemerintah Cina, melansir tulisan opini soal ini.

Tulisan itu menyatakan bahwa negara-negara membutuhkan pinjaman untuk bisa tumbuh berkembang. “Uang Cina di Afrika dibenamkan pada proyek sungguhan bukan proyek tidak nyata yang tidak berdampak pada kehidupan rakyat setempat,” begitu dilansir CGTN pada 13 Maret 2019.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

14 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

16 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

22 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

2 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya