Badan Penerbangan Amerika Serikat Belum Akan Menskors Boeing 737

Rabu, 13 Maret 2019 15:30 WIB

Pesawat Boeing 737 Max 8 yang digunakan oleh Maskapai American Airlines dalam penerbangan dari Miami ke New York City di Bandar Udara LaGuardia di New York, Amerika Serikat, 12 Maret 2019. Boeing 737 MAX 8 merupakan pesawat penumpang sipil penerus Boeing 737 Next Generation yang diproduksi di Amerika Serikat. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penerbangan Amerika Serikat atau FAA pada Selasa, 12 Maret 2019, memastikan belum akan menskors jenis pesawat Boeing 737 MAX buatan Boeing Co setelah musibah jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302 jurusan Addis Ababa Ethiopia ke Nairobi, Kenya pada 10 Maret 2019 lalu. Musibah itu menewaskan 157 orang.

Dikutip dari reuters.com, Rabu, 13 Maret 2019, Administrator sementara FAA, Dan Elwell, mengatakan pihaknya telah mengevaluasi dan tidak menemukan masalah sistemik pada kinerja pesawat Boeing 737 MAX serta tidak ada dasar untuk menskors jenis pesawat itu.

Baca: Boeing 737 Max 8 Di-Grounded, 2 Maskapai Ini Lakukan Antisipasi

Sumber mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya telah berbicara dengan CEO Boeing, Dennis Muilenburg dan mendapat kepastian bahwa pesawat Boeing 737 MAX aman dan tidak perlu untuk dikandangkan.

Keputusan FAA itu bertolak belakang dengan badan keamanan penerbangan Uni Eropa yang menghentikan seluruh penerbangan menggunakan Boeing 737 MAX. Seorang anggota Senat Amerika Serikat menyarankan agar Washington mengambil langkah serupa menyusul musibah pada jatuhnya Ethiopian Airlines ET 302 pada hari Minggu lalu dan Lion Air JT 160 pada Oktober 2018, dimana dua musibah ini melibatkan jenis pesawat yang sama.

Advertising
Advertising

Baca: Sejumlah Negara Larang Terbang Boeing 737 MAX 8

Pesawat baru SilkAir, Boeing 737 Max 8, terparkir di landasan di Bandara Changi di Singapura 4 Oktober 2017.[REUTERS / Edgar Su]

Para pejabat tinggi di badan keamanan penerbangan Amerika Serikat dan Ethiopia juga telah mendiskuksikan apakah data penerbangan dan rekaman suara di kokpit dari Ethiopian Airlines ET 302 akan dikirim ke Washington atau London untuk di unduh dan dianalisis. Sumber di pemerintah Amerika Serikat mengatakan dua alat tersebut dalam kondisi rusak, namun mereka sangat yakin sejumlah fakta yang tersimpan dari dua alat tersebut bisa diungkap dalam tempo 24 jam.

Boeing Co ingin segera mengetahui hasil data analisis tersebut menyusul semakin banyaknya jumlah negara dan maskapai yang memutuskan sementara tak lagi menggunakan pesawat Boeing 737 MAX. Berdasarkan perhitungan Reuters, total ada sekitar 371 unit pesawat Boeing 737 MAX yang beroperasi sebelum musibah Ethiopian Airlines ET 302 terjadi dan sekarang ini dari jumlah tersebut sekitar dua per tiga sudah dikandangkan.

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

2 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

2 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

2 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

5 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

6 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

6 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya