TEMPO.CO, New York – Jaksa Agung New York mengatakan sedang menyelidiki dugaan adanya hubungan antara Deutsche Bank, Investors Bank, dan sejumlah proyek bisnis yang dikerjakan Organisasi Trump.

Baca:

“Kantor Jaksa Agung New York telah mengirimkan surat panggilan paksaan kepada manajemen kedua bank, yang menambah daftar pemeriksaan atas transaksi Deutsche Bank dengan Trump,” seperti dilansir Reuters dengan mengutip New York Times pada Selasa, 12 Maret 2019.

Saat ini, Komite Intelijen dan Komite Layanan Keuangan di DPR AS telah mengeksplorasi transaksi keuangan dari Presiden asal Partai Republik, kegiatan bisnis dan kaitannya dengan Deutsche Bank, yang merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar dunia.

Baca:

Deutsche Bank telah meminjamkan uang senilai ratusan juta dolar atau triliunan rupiah kepada Organisasi Trump untuk membiayai bisnis properti.

Bank ini merupakan satu dari segelintir bank besar yang telah memberikan pinjaman kredit bernilai besar setelah Trump mengalami serangkaian kebangkrutan dalam bisnis hotel, dan kasino pada 1990an.

Menurut Reuters, investigasi kantor jaksa agung di New York ini dipicu oleh testimoni bekas pengacara Trump, Michael Cohen, di Kongres pada dua pekan lalu.

Baca:

Cohen bersaksi di Kongres bahwa Trump telah menggelembungkan nilai asetnya dalam laporan keuangan. Bekas pengacara Trump itu juga menyerahkan salinan pernyataan yang telah dibuatnya untuk Deutsche.

Michael Cohen bersaksi di depan Kongres As, 27 februari 2019.[REUTERS]

Sedangkan Investors Bank ikut dipanggil kantor Jaksa Agung di New York terkait pembiayaan proyek Park Avenue milik Trump. Saat ini, perwakilan Deutsche Bank, Investors Bank, dan Organisasi Trump belum memberikan komentar saat dimintai konfirmasinya.

Baca:

Sejak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada awal 2017, Trump mulai menghadapi investigasi terkait dugaan adanya intervensi Rusia pada pilpres AS 2016 untuk memenangkannya. Investigasi yang awalnya digelar oleh Biro Penyelidik Federal ini lalu dialihkan ke penasehat khusus Robert S. Mueller, yang pernah menjabat sebagai direktur FBI. Mueller, seperti dilansir media, bakal segera melaporkan hasil investigasinya kepada Jaksa Agung AS. Hasil investigasi ini akan menjadi bahan bagi Kongres untuk memutuskan perlu tidaknya mereka melakukan pemakzulan terhadap Trump.