TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengecam Biro Penyelidik Federal FBI pada Sabtu, 12 Januari 2019 karena dirinya diperiksa dalam kasus baru.
Baca:
Baca Juga:
Trump mengatakan FBI membuka penyelidikan kasus baru terhadap dia mengenai dugaan Trump bertindak atas kepentingan Rusia setelah memberhentikan Direktur FBI, James Comey, pada Mei 2017.
“Wow, baru saja tahu dari media New York Times yang gagal bahwa para mantan pemimpin FBI yang korup, nyaris semua diberhentikan atau dipaksa meninggalkan lembaga itu karena alasan – alasan yang sangat buruk, membuka investigasi terhadap saya tanpa alasan dan tanpa bukti setelah saya memberhentikan pembohong James Comey,” kata Trump dalam cuitan di Twitter pada 12 Januari 2019 waktu setempat.
Baca:
Menurut Trump dalam cuitannya,”FBI mengalami kekacauan parah karena kepemimpinan Comey.” Dia mengkritik cara Comey menangani investigasi Hillary Clinton, bekas menlu era Presiden Barack Obama, karena menggunakan server pribadi untuk mengelola surat elektronik pemerintah.
“Saat saya memberhentikan Comey merupakan hari yang besar bagi Amerika,” kata Trump sambil menyebut bekas direktur FBI itu sebagai “polisi busuk” yang dilindungi penuh oleh teman baiknya yaitu Robert Bob Mueller.
Baca:
Menanggapi kecaman keras Trump terhadap FBI ini, politikus dari Partai Demokrat di DPR AS, Jerrold Nadler, mengatakan,”Reaksi Trump itu tidak menjawab apa-apa mengenai tuduhan serius terhadap dirinya.” Nadler merupakan ketua Komite Hukum DPR AS.
Nadler mengatakan tidak ada alasan untuk meragukan keseriusan dan profesionalitas dari FBI. “Komite akan mengambil langkah agar bisa memahami lebih baik tindakan Presiden dan respon FBI. Komite juga ingin karir para penyelidik FBI terlindungi dari serangan meningkat Presiden Trump.”
Baca:
Media New York Times melansir FBI merasa curigai dengan hubungan Trump dengan Rusia sejak masa kampanye pilpres 2016. Namun, lembaga polisi federal ini menahan diri untuk tidak membuka investigasi hingga Trump memberhentikan Comey, yang menolak menyatakan kesetiaan kepada Trump dan menutup investigasi mengenai intervensi Rusia.
Trump berulang kali menyebut investigasi Rusia oleh FBI sebagai perburuan penyihir.
CNN melansir agen kontra-intelijen FBI menyelidiki Trump setelah pemberhentian Comey. Mereka bertanya mengapa tindakan Trump sepertinya menguntungkan Rusia.
Baca:
Mengenai ini, Sekretaris Media Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan,”Ini absurd. James Comey diberhentikan karean dia merupakan partisan yang memalukan, dan Deputinya Andrew McCabe, yang bertanggung jawab waktu itu, diketahui sebagai pembohong dan diberhentikan oleh FBI. Tidak seperti Presiden Obama, yang membiarkan Rusia dan musuh asing mendorong-dorong AS, Presiden Trump sebenarnya keras terhadap Rusia,” kata dia.
Baca:
Investigasi terhadap Trump ini, seperti dilansir CNN, kemudian diarahkan kepada investigasi yang dipimpin penasehat khusus Robert Mueller sebagai bagian dari investigasi apakah agen Rusia mengintevensi pilpres 2016. Hingga kini belum diketahui apakah Mueller melanjutkan investigasi ini.