Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, PBB Kehilangan 19 Staf

Selasa, 12 Maret 2019 06:51 WIB

Pekerja memeriksa kondisi pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737-800 di Bandara Internasional Bole di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, 26 Januari 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Musibah jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302 jurusan Addis Ababa Etiopia ke Nairobi, Kenya, merupakan kabar duka bagi PBB. Dalam musibah tersebut, PBB kehilangan tujuh staf di World Food Programme (WFP), dua staf yang bekerja di Komisi Tinggi PBB untuk urusan Pengungsi UNHCR dan staf dari divisi PBB yang lain.

António Manuel de Oliveira Guterres, Sekjen PBB, tak bisa menyembunyikan kesedihan atas musibah ini. Dia mengatakan duka cita mendalam dan simpati kepada para keluarga korban dan mereka yang ditinggalkan, termasuk staf PBB, pemerintah dan masyarakat Ethiopia.

Pesawat Ethiopian Airlines ET 302 jatuh pada Minggu, 10 Maret 2019 sekitar pukul 08.44 waktu setempat. Sebanyak 149 penumpang dan 8 awak pesawat dipastikan tidak ada yang selamat.

Baca: Dua Kali Alami Kecelakaan Maut, Berikut Fakta Boeing 737 MAX 8

Orang-orang berjalan melewati bagian dari puing pesawat di lokasi kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines ET 302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia pada 10 Maret 2019. [REUTERS / Tiksa Negeri]

Advertising
Advertising

Baca: Korban WNI Laka Ethiopian Airlines Ternyata Staf PBB

Menurut Departemen Keamanan dan Keselamatan PBB di Kenya, total sebanyak 19 staf PBB meninggal dalam musibah jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302. Dari jumlah itu, staf PBB di WFP mengalami kehilangan terbanyak dengan total 7 orang tewas.

PBB juga kehilangan staf dari UNHCR, International Telecommunications Union (ITU), The Food and Agriculture Organization (FAO), International Organization for Migration (IOM) di Sudan, Bank Dunia dan Misi Bantuan Khusus PBB di Somalia (UNSOM) dan enam staf dari kantor PBB di Nairobi (UNON).

Dikutip dari news.un.org, Senin, 11 Maret 2019, penyebab jatuhnya pesawat masih belum diketahui. Saat musibah terjadi, cuaca dilaporkan dalam kondisi baik. Pesawat jatuh di dekat area Bishoftu atau sekitar 56 kilometer dari wilayah tenggara ibu kota Addis Ababa, Ethiopia.

"Kami telah menghubungi otoritas di Ethiopia dan bekerja sama dengan mereka untuk proses identifikasi personil PBB yang kehilangan nyawa dalam musibah tragis ini," kata Guterres.

Musibah ini terjadi saat Dewan Lingkungan Hidup PBB menggelar pertemuan lima hari di ibu kota Nairobi, Kenya. Ada penumpang lebih dari 35 negara dalam musibah jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302. Para pejabat tinggi PBB melalui akun media sosial mengungkapkan kesedihan mendalam dan duka cita atas musibah ini.

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 menit lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

18 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

20 jam lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

1 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

2 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya