Australia Kurang Perhatikan Kawasan Pasifik, Cina Lebarkan Sayap

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 9 Maret 2019 18:00 WIB

Kapal induk Cina mulai melakukan navigasi dan eksplorasi di kawasan Asia Pasifik sejak 2016. Hurriyet Daily

TEMPO.CO, Sydney – Pemerintah Australia mengaku kurang memperhatikan pembangunan di ‘halaman belakangnya’ di tengah berkembangnya pengaruh Cina di kawasan Pasifik.

Baca:

Namun, pemerintah Australia bertekad untuk memperbaiki kekurangan yang telah berlangsung sejak lama ini.

“Saya pikir kita harus mau menerima sejumlah kritik,” kata Anne Ruston, menteri Pembangunan Internasional dan Pasifik, seperti dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 9 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Ruston melanjutkan,”Kami mungkin tidak menaruh perhatian dan upaya sebanyak yang seharusnya kami lakukan.”

Baca:

Selama beberapa bulan terakhir, Ruston telah mulai berupaya memperbaiki kekurangan ini dengan pergi dan pulang dari Australia ke sejumlah negara terpencil di kawasan Pasifik. Ini merupakan bagian dari rencana Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, untuk meningkatkan peran atau step up di kawasan ini.

Morrison menyiapkan paket kebijakan yang berupa lebih banyak bantuan, asistensi keamanan, menambah jumlah diplomat di kawasan ini dan memperbanyak kontak langsung. Ini menjadi reaksi Australia terhadap aktivitas ekonomi, politik dan militer Cina di kawasan ini.

“Selama ini, kami memiliki fokus ke kawasan jauh sejak lama. Sekarang ini, fokus itu kembali ke wilayah ini,” kata dia. “Ini hal bagus dan ini sudah tertundak sejak lama.”

Baca:

Sementara Australia lebih terfokus di Fallujah, Irak, dibandingkan Fiji, Cina justru menyalurkan pinjaman dan investasi di kawasan Pasifik. Perusahaan Cina juga mengeduk kekayaan alam dan memenangi kontrak pembangunan jaringan telekomunikasi.

Namun, Ruston menolak anggapan bahwa fokus Australia untuk membangun fasilitan keamanan di Papua Nugini dan Fiji bakal berujung menjadi militerisasi, yang justru menjadi komplain terhadap aktivitas Cina.

“Ini wilayah kami, ini area kami, dan ini tempat kami tinggal,” kata Ruston. Menurut dia, keamanan dan kedaulatan wilayah di kawasan Pasifik merupakan sangat penting bagi Australia.

Baca:

Gertak Cina, Inggris Kirim Kapal Induk Terbesarnya ke Pasifik

Namun, pendekatan Ausralia terhadap negara-negara di kawasan Pasifik mendapat hambatan karena sikap skeptis pemerintahan konservatif Australia terhadap perubahan iklim, yang menjadi ancaman eksistensial terhadap banyak negara kepulauan di sini.

PM Fiji, Voreqe Bainimarama menuding Australia mengedepankan industri batu bara di atas kepentingan dan kesejahteraan bangsa Pasifik. “Ini merupakan isu yang sangat-sangat nyata bagi mereka,” kata Ruston mengakui.

Selain itu, seperti dilansir South China Morning Post, sebagian warga Australia menilai dana bantuan untuk Pasifik diambil dari para petani lokal yang membutuhkan bantuan.

Berita terkait

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

42 menit lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

7 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

21 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya