Listrik Padam Massal, Maduro Tuding Amerika Sabotase

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 8 Maret 2019 17:37 WIB

Venezuela mengalami listrik padam secara massal pada 7 Maret 2019 secara mendadak yang mengenai 22 dari 23 negara bagian. Presiden Maduro menuding ini sebagai aksi sabotase oposisi dan Amerika Serikat, yang dibantah keduanya. Reuters

TEMPO.CO, Caracas – Venezuela mengalami listrik padam massal secara mendadak pada Kamis, 7 Maret 2019, yang disebut Presiden Nicolas Maduro sebagai aksi sabotase pada pembangkit listrik.

Baca:

Media lokal dan para pengguna Twitter melaporkan listrik padam di ibu kota Caracas dan 15 negara bagian lain dari total 23 negara bagian.

“Mereka telah menyerang pembangkit dan transmisi listrik di Waduk Guri (yang merupakan waduk untuk pembangkit listrik), yang menjadi tulang punggung sistem listrik nasional,” kata Luis Motta, menteri Kelistrikan, lewat siaran televisi tanpa menunjukkan bukti soal klaim ini seperti dilansir Reuters pada Jumat, 8 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Sedangkan Maduro, seperti dilansir Aljazeera, mengatakan,”Perang listrik dilakukan oleh imperialis Amerika terhadap rakyat kita.”

Menanggapi tuduhan ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menampik tudingan Maduro itu. “Padamnya listrik dan kelaparan merupakan hasil dari ketidakmampuan rezim Maduro,” kata dia.

Baca:

Sedangkan manajemen Corpoelec, yang merupakan perusahaan pelat merah pembangkit listrik, menuding padamnya listrik akibat tindakan sabotase di Waduk Guri. Ini merupakan salah satu waduk pembangkit listrik terbesar di negara itu.

“Pemerintah mengatakan oposisi dan pemimpinnya Juan Guaido berada di belakang serangan itu dan juga AS,” kata Teresa Bo, jurnalis Aljazeera di Caracas.

Sebaliknya, Guaido mencuit di Twitter bahwa padamnya listrik menimpa 22 dari 23 negara bagian selama enam jam terakhir termasuk di Caracas. “Pemadaman listrik massal ini bukti ketidakmampuan rezim Maduro,” kata dia.

Baca:

Listrik padam kerap terjadi di Venezuela, yang sedang mengalami krisis ekonomi akibat hiperinflasi dan kekurangan suplai makanan serta obat-obatan. Sekitar tiga juta warga Venezuela disebut melarikan diri ke negara tetangga untuk mencari pekerjaan yang layak.

Para pengritik menyebut praktek korupsi dan minimnya investasi membuat pembangkit listrik negara itu tidak mampu berfungsi maksimal. Namun, Maduro menyebut padamnya listrik karena tindakan dari musuh politik.

Padamnya listrik ini membuat warga kota memenuhi jalanan di ibu kota Caracas. Sebagian warga mengatakan mereka bakal terpaksa berjalan berjam-jam untuk pulang ke rumah karena hanya ada sedikit busi di jalanan dan sistem layanan kereta listrik di kota lumpuh karena pemadaman ini.

Baca:

“Orang yang bertanggung jawab bernama Nicolas Maduro,” kata Pedro Fernandez, 44 tahun, yang merupakan insinyur sistem di Altamira di Caracas, saat berjalan kaki menuju suatu lokasi. “Ini hanya pucuk dari penderitaan yagn kami alami.”

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

12 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

17 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

26 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

27 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya