Situasi Kashmir Mulai Tenang, Krisis India dan Pakistan Berlanjut

Senin, 4 Maret 2019 11:00 WIB

Tentara patroli di sepanjang perbatasan berpagar dengan Pakistan di sektor Ranbir Singh Pura dekat Jammu 26 Februari 2019. [REUTERS / Mukesh Gupta]

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di Line of Control (LoC), garis perbatasan yang membelah Kashmir India dan Kashmir Pakistan sudah mulai tenang. Adu tembak yang terjadi beberapa hari terakhir telah menewaskan tujuh orang di pihak Pakistan dan empat orang di pihak India.

Dengan dibebaskannya pilot jet tempur India Letnan Kolonel Abhinandan Varthaman pada Jumat kemarin, yang jatuh ditembak oleh Pakistan telah membantu mengurangi ketegangan.

Baca: Agresi Militer India - Pakistan, Begini Nasib Warga Kashmir

"Secara keseluruhan LoC tenang tadi malam, tetapi kita tidak pernah tahu kapan akan aktif lagi," kata Chaudry Tariq Farooq, Menteri Kasmir dari Pakistan.

"Ketegangan masih ada," tambahnya, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 4 Maret 2019.

Pesawat tempur India melakukan serangan udara pada Selasa pekan lalu di wilayah Balakot, Pakistan timur laut, yang diklaim India sebagai kamp pelatihan militan.

Advertising
Advertising

Pakistan membantah ada markas semacam itu, begitupun pengakuan penduduk desa di daerah itu.

Pada Rabu, Pakistan membalas serangan udara India. Kedua negara ini telah berperang tiga kali sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1947.

Penduduk dan kerabat membawa peti mati Sudheer Qureshi, seorang bocah lelaki yang tewas akibat serangan India di Kashmir, selama pemakaman di Lembah Jehlum di Kashmir, Pakistan, 2 Maret 2019.]REUTERS/M. Saif-ul-Islam]

Pada Ahad di Kashmir, tentara India menembak mati dua gerilyawan setelah terjadi pertempuran selama tiga hari yang juga menewaskan lima personel pasukan keamanan, sehingga total korban yang tewas 25 orang dalam dua minggu terakhir.

Kampanye anti-militan baru diluncurkan setelah serangan bom bunuh diri di Kasmir yang diklaim oleh kelompok militan yang bermarkas di Pakistan, dan menewaskan 40 polisi militer India, pada 14 Februari.

Baca: Kenapa India dan Pakistan Memperebutkan Kashmir?

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi juga telah menjatuhkan sanksi pada kelompok separatis yang beroperasi di Kashmir, termasuk melarang partai Jamaat-e-Islam, serta menahan dua ulama pada saat penggerebekan Sabtu malam.

Pada Ahad, daerah Tral Kasmir Selatan lumpuh. Toko-toko ditutup dan ada kemacetan lalu lintas karena sedang berlangsung unjuk rasa oleh warga.

Baca: India dan Pakistan Bombardir Kashmir, Korban Sipil Berjatuhan

Menteri Keuangan India Arun Jaitley, mengatakan tidak ada lembaga keamanan yang pernah berbagi rincian operasional, dan menolak tudingan bahwa meningkatnya ketegangan dengan Pakistan ada hubungannya dengan politik dalam negeri sebelum pemilihan.

Lembaga survei menyebut partai PM Modi yang berkuasa mendapat manfaat dari semangat nasionalisme India dari krisis di Kashmir dengan Pakistan.

MUHAMMAD HALWI | REUTERS

Berita terkait

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

10 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

11 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

3 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

5 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya