Kisah Pertempuran Laut Terburuk PD II di Selat Sunda

Sabtu, 2 Maret 2019 11:27 WIB

Kapal perang AS, USS Houston Bertempur saat Perang Dunia II {The Sextan]

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal perang AS USS Houston dan kapal perang Australia HMAS Perth I berlayar memasuki selat Sunda untuk mencari bahan bakar dan amunisi setelah bertempur sengit bersama kapal perang sekutu, ABDA (Australia, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat), melawan pasukan Jepang di laut Jawa dalam perang Dunia II, Februari 1942.

Bersamaan saat itu, pasukan invasi Jepang untuk wilayah barat tiba di perairan Banten dengan mendapat kawalan lengkap angkatan lautnya. Sebanyak 78 kapal perang Jepang saat itu sudah berada di perairan Selat Sunda.


Baca: AS - Australia Peringati Pertempuran Sengit PD II di Selat Sunda

Kapal Perang Australia HMAS Perth I [AUSTRALIAN WAR MEMORIAL]

Pertempuran yang tidak seimbang dan disebut dalam beberapa penelitian sejarah sebagai pertempuran laut terburuk PD II terjadi pada 28 Februari 1942 jam 23.07. Kapal tempur Perth dengan membawa 681 marinirnya dihujani tembakan dan 87 torpedo.

Advertising
Advertising

Pertempuran sengit berlangsung selama 80 menit yang berakhir dengan tenggelamnya HMAS Perth I bersama para marinir pada jam 00.25 tanggal 1 Maret 1942.

Dan, hanya 214 marinir yang kembali selamat ke Australia beberapa waktu kemudian.

Pertempuran sengit pun berlanjut antara pasukan Jepang melawan kapal Houston. Sebanyak 696 marinir hilang dalam pertempuran. Namun, kemudian 368 awak kapal Houston selamat dan mereka menjadi tawanan perang Jepang. Mereka kemudian dibawa ke Jawa, Singapura, Burma, Thailand, adan Jepang.



Baca: Kuburan Massal Tahanan Perang Dunia II Ditemukan di Belarus

Kapal Perang AS, Houston [Naval History and Heritage Command]

Pada akhir Perang Dunia II, 291 awak kapal Houston kembali pulang ke negaranya.

Mendengar kapal perang Houston tenggelam, warga kota Houston, Texas kemudian secara sukarela mengumpulkan uang untuk membuat kapal perang Houston yang baru untuk kembali bertempur.

Banyak orang tua yang mengirimkan anak-anak mereka untuk bertugas di kapal perang Houston yang baru untuk membalas kematian awak marinir Houston sebelumnya.


Baca: Polandia Hitung Kerugian Akibat Perang Dunia II

Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr mengatakan dalam peringatan tenggelamnya kapal perang USS Houston dan HMAS Perth I pada 1 Maret 2019, setiap tahun sejak 1945, Asosiasi Penyintas Houston di Texas dan generasi penerus penyintas selalu berkumpul di kota Houston untuk mengenang kapal dan awak yang disebut gagah dan berani tewas di perairan selat Sunda.

"Tahun ini mereka juga mengadakan hal yang sama," ujar Dubes Donovan.

Jarak kota Houston dengan Selat Sunda sekitar 16 ribu kilometer dari Houston. Meskipun banyak keluarga penyintas belum pernah ke Indonesia, namun mereka memiliki ikatan batin dengan Indonesia karena orang-orang yang mereka cintai gugur di perairan Selat Sunda, kata Dubes Donovan.

Berita terkait

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Perairan Banten hingga Selat Bali

31 hari lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Perairan Banten hingga Selat Bali

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi 6 Meter Hari Ini dan Besok

21 Desember 2023

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi 6 Meter Hari Ini dan Besok

BMKG mengimbau masyarakat waspada potensi gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa wilayah perairan pada 21-22 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Prediksi BMKG Soal Keamanan Pelayaran di Selat Sunda Hari Ini

21 Desember 2023

Prediksi BMKG Soal Keamanan Pelayaran di Selat Sunda Hari Ini

BMKG memprakirakan pelaku pelayaran di Perairan Selat Sunda bagian utara, Provinsi Banten relatif aman.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Meletus Rabu Ini

6 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Meletus Rabu Ini

Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan kembali mengalami erupsi pada Rabu, 6 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Erupsi Tengah Malam

6 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Erupsi Tengah Malam

Sepanjang Selasa, tercatat ada sedikitnya tiga kali letusan Gunung Anak Krakatau pada pukul 03.56, 04.38, dan 12.56 WIB.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi pada Dini Hari Tadi

4 Desember 2023

Hati-hati, Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi pada Dini Hari Tadi

Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengeluarkan erupsi dini hari tadi.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Vulkanolog ITB Teringat Tsunami Selat Sunda 2018

29 November 2023

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Vulkanolog ITB Teringat Tsunami Selat Sunda 2018

PVMBG telah menaikkan status Gunung Anak Krakatau ke tingkat III.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau Kembali Meletus Siang Ini, Sudah 21 Kali Sejak 2 Hari Lalu

28 November 2023

Gunung Anak Krakatau Kembali Meletus Siang Ini, Sudah 21 Kali Sejak 2 Hari Lalu

Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali erupsi pada Selasa, 28 November 2023.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus 10 Kali Kemarin, Begini Kondisinya

28 November 2023

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus 10 Kali Kemarin, Begini Kondisinya

PVMBG mencatat adanya letusan 10 kali dari kawah Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Senin Malam, 14 Kali dalam Dua Hari

27 November 2023

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Senin Malam, 14 Kali dalam Dua Hari

Warga sekitar panik dengan suara dentuman dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Baca Selengkapnya