Putra Mahkota Arab Saudi Teken Kerja Sama Rp 140 Triliun di Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 23 Februari 2019 10:13 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman,dan Presiden Cina, Xi JInping, bertemu di Ruang Great Hall of the People di Beijing, pada Jumat, 22 Februari 2019. Reuters

TEMPO.CO, BeijingPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, meneken kerja sama senilai US$10 miliar atau sekitar Rp140 triliun dengan pemerintah Cina.

Baca:

Kerja sama ini termasuk pembangunan kompleks petrokimia dan penyulingan minyak di Cina. Penandatanganan ini dilakukan dalam kunjungan dua hari Pangeran Salman ke Beijing dan diakhiri dengan bertemu Presiden Cina, Xi Jinping, pada Jumat, 22 Februari 2019.

“Cina merupakan teman baik dan mitra bagi Arab Saudi,” kata Presiden Jinping kepada Pangeran Salman di hadapan media seperti dilansir Indian Express pada Jumat, 22 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Jinping melanjutkan,”Hubungan khusus bilateral kedua negara saat ini merefleksikan upaya yang telah dilakukan selama ini.” Jinping menjadikan upaya meningkatkan kehadiran Cina di Timur Tengah sebagai sebagai salah satu tujuan kunci kebijakan luar negeri. Sebelumnya, kehadiran Cina di kawasan ini relatif tidak kentara.

Baca:

MBS, sapaan Pangeran Salman, menanggapi pernyataan Jinping. Dia mengatakan hubungan Saudi dan Cina telah berlangsung sangat lama dan baik.

“Selama ratusan dan ribuan tahun, interaksi antara kedua negara berlangsung ramah. Selama periode yang lama itu, kami tidak pernah mengalami masalah apapun dengan Cina,” kata dia.

MBS juga telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, sehari sebelumnya. Wang mengatakan Arab Saudi memiliki potensi ekonomi sangat besar. Dia menjanjikan peningkatan kerja sama pengembangan teknologi canggih dengan Arab Saudi.

Baca:

Dalam kunjungan ini, MBS ditemani sejumlah pengusaha Arab Saudi termasuk eksekutif perusahaan minyak terbesar dunia Saudi Aramco. Sebelum ke Cina, MBS mampir ke India dan Pakistan. Di India, MBS meneken kerja sama senilai US$100 miliar atau sekitar Rp1400 triliun. Sedangkan di Pakistan, MBS meneken kerja sama senilai US$20 miliar atau sekitar Rp280 triliun.

Aramco menandatangani kerja sama dengan perusahaan senjata Norinco dari Cina untuk mendirikan perusahaan patungan dalam membangun kompleks petrokimia dan penyulingan di Kota Panjin, yang terletak di sebelah timur laut. Proyek ini bernilai sekitar US$10 miliar atau sekitar Rp140 triliun.

Baca:

Perusahaan patungan itu bernama Huajin Aramco Petrochemical Co, yang akan memproduksi sekitar 300 ribu barel per hari produk hasil penyulingan. Ini juga bakal memproduksi 1.5 juta metrik ton per tahun ethylene cracker.

Aramco bakal menyuplai sekitar 70 persen minyak mentah untuk produksi ini, yang bakal dimulai pada 2024.

Jika proyek ini berjalan, Arab Saudi bisa meraih kembali posisi puncak sebagai eksportir minyak terbesar ke Cina, yang ditempati Rusia selama tiga tahun terakhir.

Perusahaan Saudi Aramco juga meneken perjanjian pembelian 9 persen saham di perusahaan Zhejiang Petrochemical, seperti dilansir media Saudi Press Agency. Kesepakatan ini memformalkan kabar sebelumnya mengenai rencana Saudi memilik saham di perusahaan Cina ini, yang memproduksi 400 ribu barel per hari dan produk petrokimia. Pabrik ini berlokasi di Zhoushan, yang terletak di Shanghai sebelah selatan.

Berita terkait

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

12 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

49 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

7 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya