Calonkan Putri Raja, Nasib Partai Diputus Pengadilan Thailand

Sabtu, 16 Februari 2019 14:00 WIB

Putri Thailand Ubolratana Rajakanya berpose saat konferensi pers di Festival Film Cannes ke-61 15 Mei 2008. [REUTERS / Christian Hartmann]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan konstitusi Thailand telah memutuskan dengan suara bulat untuk menerima dan mempertimbangkan putusan Komisi Pemilihan Umum yang membubarkan Partai Thai Raksa Chart. Partai ini dalam pemilu Thailand mencalonkan Putri Ubolratana Rajakanya, kakak Raja Thailand. Di Negeri Gajah Putih, keluarga kerajaan tidak boleh berpolitik atau memegang jabatan politik.

Dikutip dari thethaiger.com, Sabtu, 16 Februari 2019, Partai Thai Raksa Chart diberikan waktu tujuh hari untuk mengajukan pembelaan secara tertulis di pengadilan konstitusi sebelum jatuh putusan pengadilan soal masa depan partai itu. Kendati muncul masalah ini, namun pemilu Thailand dipastikan tetap diselenggarakan pada 24 Maret 2019.

Baca: Putri Ubolratana Rajakanya Didiskualifikasi dari Pemilu Thailand

Sumber mengatakan anggota pengadilan konstitusi menghabiskan waktu satu jam untuk merundingkan kasus ini hingga akhirnya setuju dengan suara bulat menerima putusan Komisi Pemilihan Umum dan mempertimbangkan kasus ini.

Pengadilan konstitusi dijadwalkan melakukan sesi dengar pada 27 Februari 2019 pukul 1 siang waktu setempat. Ruangkrai Leekitwattana, kandidat calon perdana menteri lainnya dari Partai Thai Raksa Chart dan tim pengacaranya memasukkan sebuah petisi ke pengadilan untuk menentang putusan Komisi Pemilihan Umum Thailand.

Advertising
Advertising

Baca: Thailand Akan Gelar Pemilu Pada Februari 2019

Ruangkrai mengklaim Komisi Pemilihan Umum mengesampingkan prosedur-prosedur legal untuk mempercepat putusannya tanpa menunggu sebuah permohonan atau memberikan Partai Thai Raksa Chart kesempatan untuk melakukan pembelaan. Komsisi Pemilihan Umum memutuskan dengan suara bulat pada Kamis malam, 14 Februari, melarang Partai Thai Raksa Chart mengikuti pemilu 2019, dimana keputusan itu dibuat tanpa menunggu pembelaan dari Partai Thai Raksa Chart.

Ketua Strategi Partai Thai Raksa Chart, Chaturon Chaisaeng, mengatakan juru kampanye partai dan tim perencana telah setuju untuk menangguhkan aktivitas pemilu mereka hingga ada putusan dari pengadilan konstitusi Thailand. Dia berkeras, komite eksekutif partai telah bertindak dalam keyakinan baik tanpa prasangka apapun saat mendukung pencalonan Putri Ubolratana.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

3 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya