TEMPO.CO, Beijing – Seorang turis terfoto sedang membantu anak lelaki yang berusia di bawah lima tahun kencing di lantai bangunan Kota Terlarang Cina.

Baca:

Kejadian ini menimbulkan kemarahan netizen setelah foto itu tersebar di jejaring sosial seperti dilansir SCMP pada Jumat, 15 Februari 2019.

Sebuah blog berjudul “What Beijingers Don’t Know About Beijing” mengunggah foto itu pada Kamis, 14 Februari 2019. Di bawah foto itu tertulis penjelasan: ada begitu banyak toilet publik di Kota Terlarang mereka tidak menggunakannya. Dan mereka melempar tisu toilet ke lantai sesudahnya.”

Sejumlah netizen mengkritik perilaku perempuan yang membantu si kecil untuk kencing sembarangan. “Ini anak manja. Dia akan rusak di masa depan,” kata seorang netizen di jejaring sosial Weibo, yang mirip Twitter.

Lainnya berujar,”Anak itu mungkin sudah kebelet untuk pergi ke toilet dan ibunya mungkin tidak tahu dimana lokasi toilet.”

Baca:

Menurut seorang pekerja pemandu turis di lokasi kepada media Beijing Time, ada 14 toilet publik di lokasi ini. Petugas juga memasang tambahan toilet di sana pada saat puncak keramaian seperti pada peringatan Tahun Baru Cina.

“Sekarang kami punya petugas untuk memperhatikan perilaku seperti ini. Mungkin mereka tidak menemukannya saat itu. Jika mereka melihatnya, petugas tentu akan menghentikan perempuan itu,” kata petugas yang tidak disebutkan identitasnya ini.

Menurut dia, lokasi Kota Terlarang sangat luas sehingga petugas tidak bisa mengawasi semua pengunjung. “Kami hanya bisa patroli di dalam. Insiden seperti ini sangat jarang terjadi.”

Baca:

Petugas ini mengatakan dalam kasus seorang anak kecil kebelet kencing, petugas tidak akan mengenakan denda kepada orang tuanya. Namun, akan menegur dan memintanya untuk ikut membersihkan lokasi itu.

Kota Terlarang Cina atau juga dikenal dengan sebutan Museum Istana mendapat sekitar 17 juta pengunjung pada 2018. Ini merupakan salah satu museum paling ramai dikunjungi di dunia. Bangunan ini dulunya merupakan istana kerajaan Cina dari Dinasti Ming hingga Qing.