Gertak Cina, Inggris Kirim Kapal Induk Terbesarnya ke Pasifik

Jumat, 15 Februari 2019 16:31 WIB

HMS Queen Elizabeth [SWNS/The Sun]

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal induk terbaru Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan melanjutkan misi pertamanya tahun ini melalui Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Dikutip dari Sputnik, 15 Februari 2019, Kapal induk HMS Queen Elizabeth akan membawa F-35 milik Inggris dan AS, kata Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson mengatakan pada 11 Februari, mengenai sebuah misi yang akan memasukkan Mediterania, Timur Tengah dan Pasifik, menjadikan Global Britania menjadi kenyataan.

Baca: Cina Latihan Menembak Rudal Penghancur Kapal Induk DF-26

Perjalanan melalui Pasifik dapat mencakup rute yang berdekatan dengan rute maritim yang diperebutkan di Laut Cina Selatan, laporan Stars and Stripes.

"Secara signifikan, F-35 Inggris dan Amerika akan tertanam di sayap udara kapal induk, meningkatkan jangkauan dan serangan pasukan kami dan memperkuat fakta bahwa Amerika Serikat tetap menjadi sekutu terdekat kami," kata Menhan Williamson dalam sebuah acara di Institut Royal United Services untuk Studi Pertahanan dan Keamanan.

Advertising
Advertising

HMS Queen Elizabeth.[Daily Mail]

Angkatan Laut Amerika Serikat telah melakukan misi kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan, wilayah maritim yang sangat berharga untuk perdagangan internasional, dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, kapal perang amfibi Inggris HMS Albion berlayar di dekat sektor maritim yang diklaim Cina di Laut Cina Selatan dalam perjalanan ke Kota Ho Chi Minh di Vietnam, sebuah langkah yang oleh Kementerian Luar Negeri Cina disebut "provokatif".

Tetapi sebuah editorial di China Daily musim gugur yang lalu mengamati bahwa "kebebasan navigasi tidak pernah menjadi masalah," menambahkan bahwa "ratusan ribu kapal komersial melewati jalur air strategis setiap tahun, mengangkut barang yang diperkirakan bernilai US$ 5 triliun atau sekitar Rp 70 ribu triliun."

Menurut The Sun, ini adalah pertama kalinya HMS Queen Elizabeth beroperasi dan akan membawa 24 pesawat tempur. Kapal sepanjang 280 meter atau seluasa tiga kali lapangan sepak bola atau lebih panjang dari gedung parlemen Inggris.

Sistem pertahanan anti-rudal Phalanx 1B pada HMS Queen Elizabeth.[Daily Mail]

HMS Queen Elizabeth yang berjuluk Big Lizzie bisa menampung 1.600 kru dan 36 pesawat tempur. Dengan bobot 65 ribu ton kapal ini mampu mencapai kecepatan 25 knot.

Menurut Daily Mail, HMS Queen Elizabeth dilindungi oleh sistem pertahanan rudal supersonik canggih, yakni Sea Ceptor, untuk menangkis target udara.

Sistem persenjataan seharga 850 juta poundsterling (Rp 15,3 triliun) ini bisa mencegat dan menghancurkan target supersonik.

Sea Ceptor adalah sistem pertahanan laut berupa rudal supersonik yang dikembangkan MBDA.[Naval Technology]

Selain itu, tiga meriam gatling Phalanx 1B yang setiap unitnya mampu menembakan 4.500 peluru 20 milimeter per menit akan memberikan pelrindungan maksimum.

Sea Ceptor akan dikerahkan di atas kapal frigate Tipe 23 milik Angkatan Laut dan dapat menangani berbagai sasaran, melindungi area sekitar 1.294 kilometer persegi di atas tanah atau laut.

Baca: Inggris Berencana Bangun Pangkalan Angkatan Laut di Asia Tenggara

Sea Ceptor menggunakan teknologi Misil Modular Rudal Umum generasi berikutnya yang diciptakan MBDA, sebagai teknologi terbaru dunia dalam sistem rudal, dan dirancang untuk menghadapi serangan serangan rudal canggih. Sistem ini juga menggabungkan inovasi dalam teknologi radar dan datalink.

Kapal induk HMS Queen Elizabeth resmi dimiliki Angkatan Laut Inggris pada 7 Desember 2017, dan juga akan beroperasi di Laut Mediterania serta Timur Tengah setelah ke Pasifik.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

16 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

19 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

21 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya