Eks Bos FBI: Ada Pertemuan Rahasia untuk Lengserkan Donald Trump

Jumat, 15 Februari 2019 10:00 WIB

Andrew McCabe.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Direktur Pelaksana FBI, Andrew McCabe, mengungkap ke publik untuk pertama kalinya bahwa ada pertemuan tingkat tinggi di Departemen Kehakiman untuk melengserkan Donald Trump dari kursi kepresidenan. Pertemuan ini membahas perekrutan anggota kabinet yang akan menggunakan amandemen ke-15 untuk memakzulkan Trump setelah pemecatan eks Direktur FBI James Comey.

McCabe mengungkapkan ini saat wawancara di program CBS "CBS This Morning, seperti dikutip dari CNN, 15 Februari 2019. McCabe mengkonfirmasi ada pertemuan rahasia pejabat Departemen Kehakiman.

Baca: 3 Tokoh Amerika Bicara Pemakzulan Trump

McCabe yang dipecat dari FBI Maret 2018, mengatakan dia memerintahkan investigasi apakah Trump menghalangi proses hukum (Obstruction of Justice) terhadap penyelidikan campur tangan Rusia dalam pilpres, seandainya ada upaya untuk menghentikan investigasi.

Konfirmasi McCabe meyakinkan betapa buruknya ketegangan Trump dengan pejabat FBI, meskipun sejumlah orang yang bekerja sama dengan McCabe telah dipecat oleh Trump atau mundur.

Advertising
Advertising

Baca: Beberapa Jam Usai Dilantik, Anggota DPR Serukan Pemakzulan Trump

McCabe, yang menjadi direktur pelaksana setelah pemecatan Comey, mengatakan ia terganggu dengan percakapannya dengan Trump setelah pemecatan Comey dan memulai penyelidikan pada hari berikutnya, menurut kutipan dari wawancara dengan program NBC "60 Minutes" yang akan disiarkan pada hari Minggu.

"Saya berbicara kepada pria yang baru saja mencalonkan diri sebagai presiden dan memenangkan pemilihan presiden dan yang mungkin melakukannya dengan bantuan pemerintah Rusia, musuh kita yang paling tangguh di panggung dunia. Dan itu adalah sesuatu yang sangat mengganggu saya," kata McCabe, dikutip dari Reuters.

Andrew McCabe selama wawancara program "60 Minutes" NBC News.[REUTERS]

Pada September lalu, narasumber yang mengetahui memo yang dibuat oleh McCabe, mengatakan bahwa Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein membahas penyadapan yang merekam percakapan Trump dan anggota kabinet untuk menggunakan amandeman ke-15 demi melengserkan Trump dari jabatannya.

Sumber dalam Editorial New York Times pada September, juga mengatakan hal serupa bahwa ada desas-desus menggunakan amandemen ke-25 untuk pemakzulan.

Baca: Anggota Termuda DPR AS Dukung Pemakzulan Donald Trump

Dikutip dari situs Cornell Law School, Amandemen ke-25, yang diusulkan oleh Kongres dan diratifikasi oleh negara-negara setelah pembunuhan Presiden John F. Kennedy, memberikan prosedur untuk mengganti presiden atau wakil presiden jika terjadi kematian, pemindahan, pengunduran diri, atau ketidakmampuan.

Skandal Watergate tahun 1970-an memperlihatkan penerapan prosedur ini, pertama ketika Gerald Ford menggantikan Spiro Agnew sebagai wakil presiden, kemudian ketika ia menggantikan Richard Nixon sebagai presiden, dan kemudian ketika Nelson Rockefeller mengisi posisi kosong untuk menjadi wakil presiden.

Pada hari Kamis, juru bicara Departemen Kehakiman mengatakan Rosenstein, yang berulang kali membantah penyadapan pada bulan September, kembali membantah mencari atau mengadvokasi penggunaan amandemen ke-25 untuk melengserkan Trump.

Baca: Donald Trump Sebut Rakyat Akan Berontak Jika Dia Dimakzulkan

"Seperti Wakil Jaksa Agung sebelumnya telah menyatakan, berdasarkan urusan pribadinya dengan Presiden, tidak ada dasar untuk memohon amandemen ke-25, juga wakil jaksa agung tidak dalam posisi untuk mempertimbangkan memohon Amandemen ke-25," tulis pernyataan Departemen Kehakiman.

Baik Trump maupun Gedung Putih pada hari Kamis menyebut McCabe "memalukan", dan Gedung Putih mengatakan bahwa McCabe tidak memiliki kredibilitas dan Donald Trump menuduhnya sebagai bias politik selama ia berada di FBI.

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

10 hari lalu

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

11 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

12 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

24 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya