Perbudakan Seks, Jepang Protes Kaisar Akihito Disuruh Minta Maaf

Selasa, 12 Februari 2019 16:04 WIB

Juru bicara Dewan Nasional Korea Selatan Moon Hee-sang dalam sebuah wawancara pada akhir pekan lalu mengatakan Kaisar Akihito sebagai putra dari pelaku utama kejahatan perang harus meminta maaf kepada perempuan-perempuan Korea Selatan yang dijadikan pekerja seks sebelum Kaisar Akihito meletakkan jabatan pada akhir April 2019 nanti. Sumber: Prokerala.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang mengajukan sebuah protes kepada pemerintah Korea Selatan setelah seorang anggota parlemen Negeri Gingseng itu mengatakan Kekaisaran Jepang harus meminta maaf kepada perempuan Korea Selatan yang dijadikan pekerja seks selama penjajahan Jepang pada Perang Dunia II.

Dikutip dari reuters.com, Selasa, 12 Februari 2019, Juru bicara Dewan Nasional Korea Selatan Moon Hee-sang dalam sebuah wawancara pada akhir pekan lalu mengatakan Kaisar Akihito sebagai putra dari pelaku utama kejahatan perang harus meminta maaf kepada perempuan-perempuan Korea Selatan yang dijadikan pekerja seks sebelum Kaisar Akihito meletakkan jabatan pada akhir April 2019 nanti.

“Ini akan menjadi sebuah tanda (minta maaf) kalau Tokyo ingin mengakhiri sengketa yang berkepanjangan ini,” kata Moon.

Baca: Pria Jepang Curi 70 Pasang Sepatu Bekas demi Hasrat Seksual

Lee Yong-soo, 90 tahun, adalah salah satu korban selamat Jugun Ianfu yang dipaksa menjadi budak seks untuk pasukan Jepang selama perang.[REUTERS]

Advertising
Advertising

Jepang bertempur dalam perang dunia II di bawah kepemimpinan ayah Kaisar Akihito yakni Kaisar Hirohito. Sekertaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga pada Selasa, 12 Februari 2019 di ibu kota Tokyo mengatakan komentar Moon itu sungguh disayangkan.

Baca: Orang Jepang Makin Menjauhi Seks

“Kami sangat memprotes pernyataan dia (Moon) yang mengandung konten sungguh tidak pantas dan sangat disayangkan. Saat ini kami menuntut sebuah permohonan maaf dan penarikan kata-katanya,” kata Suga.

Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan Moon hanya menyoroti perlunya Tokyo memperlihatkan ketulusan sikap untuk menyembuhkan luka-luka masa lalu.

Korea Selatan dan Jepang telah mencapai sebuah kesepakatan pada 2015 lalu untuk menyelesaikan sengketa perempuan-perempuan Korea Selatan yang dijadikan pekerja seks saat penjajahan Jepang di Korea Selatan. Dalam kesepakatan itu, Tokyo meminta maaf kepada para korban dan memberikan uang bantuan sebesar 1 miliar yen atau 126 miliar kepada mereka.

Akan tetapi, sejumlah korban menolak menerima uang tersebut karena permohonan maaf Tokyo tersebut dinilai tidak tulus. Di bawah pemerintahan Presiden Moon Jae-in, Seoul mengatakan kesepakatan itu cacat.

“Pemerintah kami akan terus melakukan upaya-upaya untuk mendorong peningkatan hubungan, namun saat yang sama mempromosikan sebuah solusi bijak untuk masalah hukum di masa lalu ini,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Roh Kyu-deok.

Hubungan bilateral Korea Selatan dan Jepang memburuk sejak Pengadilan Tinggi Korea Selatan pada 2018 lalu memutus warga Korea Selatan bisa meminta uang kompensasi ke perusahaan-perusahaan Jepang ketika mereka diminta melakukan sebuah kerja paksa di era perang. Hubungan kedua negara semakin terpuruk ketika pada Januari 2019 lalu sebuah jet tempur Jepang melakukan patroli, dimana tindakan itu disebut Seoul sebagai intimidasi terhadap kapal-kapal perangnya

Berita terkait

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 jam lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

5 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

7 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya