Maduro Jual Emas ke Turki, Beli Produk Susu dan Pasta

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 11 Februari 2019 10:33 WIB

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (kanan) dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri). Reuters

TEMPO.CO, Caracas – Pemerintah Venezuela pimpinan Presiden Nicolas Maduro menjual mayoritas emas hasil tambang ke perusahaan pemurnian di Turki.

Uang hasil penjualan lalu dibelikan produk konsumen yang menjadi kebutuhan warga Venezuela.

Program subsidi pangan Maduro sekarang mencantumkan pasta dan susu bubuk asal Turki. Ini membuat nilai transaksi perdagangan kedua negara meningkat delapan kali lipat pada 2018.

“Pada tahun baru 2018, bank sentral Venezuela mulai mengirim emas ke Istanbul, Turki lewat penerbangan dengan nilai US$36 juta (sekitar Rp500 miliar),” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 10 Februari 2019.

Pengiriman emas ini berlangsung beberapa pekan setelah kedatangan Maduro ke Turki. Jumlah pengiriman emas Venezuela ke Turki pada 2018 mencapai US$900 juta atau sekitar Rp13 triliun.

Advertising
Advertising

Menurut dua pejabat senior Venezuela, bank sentral negara itu telah menjual emas hasil tambang ke perusahaan pemurnian di Turki. Hasil penjualan disimpan di Bank Bandes milik Venezuela dan digunakan untuk membayar pembelian produk konsumer buatan Turki.

Beberapa perusahaan Turki yang membeli emas Venezuela ini seperti Istanbul Gold Refinery, dan Sardes Kiymetli Madenler, yang merupakan perusahaan perdagangan.

CEO IGR, Aysen Esen, membantah perusahaannya terlibat membeli emas dari Venezuela. Dalam pernyataan tertulis, Esen mengatakan bertemu dengan pejabat Venezuela dan Turki di Istanbul pada April 2018.

Dia menyampaikan pandangan kepada pemerintah Turki bahwa bekerja dengan pemerintah Venezuela tidak tepat bagi negara terkemuka.

Sedangkan manajemen Sardes tidak menjawab pertanyaan soal pembelian emas itu.

Penjualan emas ini membawa produk konsumer Turki ke meja warga Venezuela. Pada awal Desember 2018, 54 kontainer susu bubuk dari Turki tiba di pelabuhan La Guaira dekat Caracas.

Pengritik Maduro mengaku jika dia berhasil menggunakan trik sederhana yaitu membeli emas dari penambang dengan membayarnya menggunakan mata uang bolivar yang terkena penurunan nilai tukar. Lalu, pemerintah menggunakan emas untuk membeli kebutuhan warga dan menjualnya dengan harga subsidi.

Ekonom Venezuela, Angel Alvarado, menilai operasi gelap dan mekanisme tidak biasa dalam perdagangan komersil menjadi alat Maduro untuk bertahan. “Ada keputus-asaan untuk terus bertahan berkuasa dengan segala cara,” kata Alvarado.

Krisis ekonomi ini, seperti dilansir CNN, berubah menjadi krisis politik dengan tokoh oposisi Juan Guaido menobatkan dirinya sebagai Presiden interim untuk menggeser Maduro. Guaido didukung AS, Uni Eropa, dan mayoritas negara Amerika Latin. Saat ini, Maduro masih enggan mundur karena mendapat dukungan dari Rusia, Cina, Turki, Kuba dan Meksiko.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

6 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya