Uni Eropa Menyayangkan AS Keluar dari Perjanjian Senjata Nuklir

Sabtu, 9 Februari 2019 08:00 WIB

Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend dalam konferensi pers pasca pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia di rumah dinas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend menyayangkan keputusan Amerika Serikat menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir atau INF yang dibuat dengan Rusia. Guérend bahkan menyebut keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu sebagai keputusan yang salah.

"Uni Eropa sangat yakin kita membutuhkan forum dialog dan negosiasi internasional. Jadi ini keputusan yang salah," kata Guérend kepada Tempo, Jumat, 8 Februari 2019 disela-sela acara Penghargaan Uni Eropa untuk Wartawan' atau #eu4wartawan di Jakarta.

Baca: Rusia Pertimbangkan Pakta Senjata Nuklir Baru Ganti INF

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Baca: Cina Menentang Amerika Serikat Keluar dari Pakta Senjata Nuklir

Advertising
Advertising

Menurut Guérend, sekarang yang paling penting bukan berlomba-lomba mengembangkan senjata, tetapi mengendalikan pengembangan senjata. Menyusul keputusan Amerika Serikat menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir, Guérend pun mengimbau seluruh pihak terkait melakukan dialog, baik dalam skala besar maupun kecil agar ada aturan pengendalian senjata khususnya ketika menyangkut senjata pemusnah massal.

"Jadi, kami percaya pakta ini sangat berguna dan jika pakta ini sudah ketinggalan jaman, maka kami mendorong seluruh pihak terkait agar memperbaharui dan menghormati pakta tersebut," kata Guérend.

Sebelumnya pada 2 Februari 2019 lalu, Washington mengumumkan rencananya menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh. Langkah ini tidak akan dilakukan jika Moskow mau menghentikan pelanggaran yang dilakukan terhadap pakta pengendalian senjata yang dibuat pada 1987 itu.

Salah satu poin yang termaktub dalam Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh adalah Amerika Serikat dan Rusia tidak boleh menempatkan senjata rudalnya di kawasan Eropa. Penghentian pakta ini telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya sebuah perlombaan senjata antara Amerika Serikat dengan Moskow sehingga secara geografi menempatkan negara-negara Eropa dalam bahaya.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

4 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

6 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

9 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

10 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

17 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

17 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya