Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Pertimbangkan Pakta Senjata Nuklir Baru Ganti INF

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) berbicara dengan Perwakilan Presiden Khusus untuk Perlindungan Lingkungan, Ekologi dan Transportasi Sergei Ivanov (dua dari kanan), Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (kiri) dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov (dua dari kiri) ketika ia mengunjungi Pusat Kontrol Pertahanan Nasional (NDCC) untuk mengawasi uji coba sistem rudal hipersonik Rusia baru yang disebut Avangard di Moskow, Rusia 26 Desember 2018. [Sputnik / Mikhail Klimentyev / Kremlin via REUTERS]
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) berbicara dengan Perwakilan Presiden Khusus untuk Perlindungan Lingkungan, Ekologi dan Transportasi Sergei Ivanov (dua dari kanan), Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (kiri) dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov (dua dari kiri) ketika ia mengunjungi Pusat Kontrol Pertahanan Nasional (NDCC) untuk mengawasi uji coba sistem rudal hipersonik Rusia baru yang disebut Avangard di Moskow, Rusia 26 Desember 2018. [Sputnik / Mikhail Klimentyev / Kremlin via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan Rusia akan mempertimbangkan proposal baru dari Amerika Serikat untuk menggantikan pakta nuklir era Perang Dingin INF yang ditangguhkan dengan perjanjian yang lebih luas yang mencakup lebih banyak negara.

Rusia menangguhkan perjanjian Pengawasan Senjata Nuklir Jangkauan Menengah (INF) pada akhir pekan setelah Washington mengumumkan akan mundur dalam enam bulan kecuali jika Rusia mengakhiri apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran pakta, tuduhan yang ditolak oleh Moskow.

Baca: Balas AS, Rusia Juga Keluar Perjanjian INF dalam Waktu 6 Bulan

Perjanjian yang dibuat pada 1987 menghapuskan persenjataan rudal jarak menengah dari dua kekuatan nuklir terbesar dunia, tetapi membuat negara-negara lain bebas untuk memproduksi dan menyebarkannya.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia ingin mengadakan pembicaraan yang bertujuan menciptakan perjanjian pengendalian senjata baru.

"Kami tentu saja melihat referensi dalam pernyataan presiden Trump tentang kemungkinan perjanjian baru yang dapat ditandatangani di ruangan yang indah dan bahwa perjanjian ini juga harus mencakup negara-negara lain sebagai pesertanya," kata Ryabkov, dikutip dari Reuters, 8 Februari 2019.

"Kami menantikan proposal ini dibuat konkret dan diletakkan di atas kertas atau dengan cara lain ..." kata Ryabkov pada konferensi pers di Moskow.

Ryabkov mengatakan Amerika Serikat belum mengirim Moskow proposal konkret untuk pakta baru.

Presiden Ronald Reagan (kanan) dan Sekretaris Jenderal Uni Soviet Mikhail Gorbachev saat menandatangani Perjanjian INF di East Room, Gedung Putih pada 8 Desember 1987. [Ronald Reagan Presidential Library via thebulletin.org]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara CNN melaporkan Amerika Serikat dapat memulai penelitian dan pengembangan senjata yang sebelumnya dilarang oleh Perjanjian Pasukan Nuklir Jangkauan Menengah (INF), menurut beberapa pejabat AS adalah sebuah langkah yang kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran tentang perlombaan senjata nuklir baru.

Wakil Sekretaris untuk Kontrol Senjata dan Urusan Keamanan Internasional Andrea Thompson pada hari Rabu menyarankan bahwa Departemen Pertahanan akan memulai penelitian dan pengembangan pada sistem senjata konvensional.

Baca: Kemenlu Prihatin Amerika Keluar dari Perjanjian Senjata Nuklir

"Seperti yang kami sebutkan dengan pengumuman penangguhan dan niat untuk mundur, sekarang Departemen Pertahanan akan dapat melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang tidak mereka lakukan karena kami telah mematuhinya. Jadi Dephan akan memulai langkah-langkah pada sistem yang mereka tidak bisa sebelumnya," katanya.

Thompson menyarankan tidak ada rencana untuk menyebarkan sistem-sistem itu ke Eropa, sebuah langkah yang juga dilarang di bawah perjanjian INF. Wakil Rektor untuk Kebijakan Pertahanan John Rood juga mengatakan pada hari Rabu bahwa tidak ada rencana untuk penempatan seperti itu.

Baca: Balas AS, Putin: Rusia Keluar dari Perjanjian Rudal Nuklir INF

"Kami tidak memiliki rencana apa pun saat ini dan tidak sedang mempertimbangkan penyebaran rudal nuklir di Eropa atau hal semacam itu. Itu bukan yang sedang kami pikirkan saat ini," katanya.

Rood mengatakan bahwa Amerika Serikat "akan melihat opsi-opsi kami" di penghujung Perjanjian INF. Baik AS dan Rusia berniat untuk sepenuhnya menarik diri dari perjanjian INF dalam kurun enam bulan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

2 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

5 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

5 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

5 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

10 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

11 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

12 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

13 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.