Iran Berkomitmen Perkuat Kerja Sama dengan Indonesia

Rabu, 6 Februari 2019 20:30 WIB

Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Iran berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan dengan Indonesia. Hubungan yang masih terjalin baik sampai sekarang, bahkan disebut Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi sebagai salah satu keberhasilan Revolusi Iran 1979.

Mohammadi menjelaskan Indonesia dan Iran memiliki banyak kerjasama yang bisa saling melengkapi, diantaranya di bidang kebudayaan, pendidikan, pengetahuan, pariwisata, teknologi dan ekonomi. Namun kerja sama di bidang pariwisata khususnya akan lebih difokuskan lagi agar membuat warga di kedua negara bisa lebih mudah saling mengunjungi.

Baca: Kena Sanksi Amerika Serikat, Uni Eropa Siap Bantu Iran

“Saya tidak memiliki data berapa banyak masyarakat Iran yang datang ke Indonesia. Bali telah menjadi objek wisata yang paling banyak didatangi turis asal Timur Tengah dan turis dari Iran adalah yang tertinggi. Kenaikan wisatawan Iran yang datang ke Indonesia jumlahnya naik dua kali lipat dari angka sebelumnya,” kata Mohammadi, di kantor Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Selasa, 5 Februari 2019.

Baca: Satelit Buatan Iran Siap Diluncurkan

Advertising
Advertising

Mohammadi mengatakan selain pelesiran, turis asal Indonesia juga bisa melakukan wisata medis di Iran. Iran telah memiliki dokter-dokter berkualitas baik dengan harga terjangkau. Dia mengatakan Iran bahkan sudah bisa memproduksi sendiri obat kanker dengan teknologi nano.

Terkait bidang pariwisata, Iran Air masih dalam tahap penjajakan untuk membuka rute penerbangan langsung Tehran – Jakarta, termasuk memastikan prospek bisnisnya. Selama ini, turis Indonesia yang ingin ke Tehran harus transit di Malaysia atau Qatar dengan visa on arrival.

Di bidang ekonomi, kerja sama Indonesia – Iran juga mengalami peningkatan. Pada 2018, volume perdagangan Indonesia – Iran sebesar US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun. Pada 2019, angka ini diharapkan bisa naik menjadi US$ 2 miliar mengingat masih banyak peluang kerja sama antar kedua negara.

“Selama dua tahun terakhir, volume perdagangan Indonesia - Iran naik dan pada 2019 berharap naik menjadi US$ 2 miliar, harusnya volume perdagangan bisa menyentuh US$ 20 miliar kalau meliat prospek dan peluang. Namun sayang, masih minim pengenalan terhadap Iran dan kami pun harus realistis dalam menentukan target, ini hanya soal waktu untuk sampai ke US$ 20 miliar,” kata Duta Besar Mohammadi.

Diantara komoditi dari Indonesia yang dijual ke Iran adalah kopi, minyak kelapa sawit, karet, tekstil, sepatu dan barang-barang elektronik.

Iran memiliki teknologi canggih, termasuk teknologi nano yang bisa di kerjasamakan dengan Indonesia. Sedangkan kerja sama yang masih bisa dimaksimalkan adalah di bidang pertukaran mahasiswa, dosen, olahraga, budaya, sastra dan film.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

18 jam lalu

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

Ester Nurumi Tri Wardoyo sempat merasa tegang sebelum melakoni laga penentuan di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

20 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

23 jam lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

2 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

2 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya