Masih Investigasi, KBRI: Belum Ada Bukti WNI di Teror Bom Jolo

Selasa, 5 Februari 2019 16:48 WIB

Tentara Filipina mengamankan gereja Katedral di Jolo, provinsi Sulu, yang jadi sasaran ledakan bom pada hari Minggu, 27 Januari 2019. [PHILLIPINE STAR]

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar RI di Filipina masih menunggu hasil pemeriksaan atas dugaan keterlibatan dua WNI dalam teror bom bunuh diri di katedral di Sulu.

Pada Ahad, 27 Januari 2019, Katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo, Sulu, terjadi serangan dua bom bunuh diri menggunakan bahan peledak rakitan yang berselang satu menit. Menurut rilis yang didapat Tempo, 5 Februari 2019, dari Kedubes RI untuk Filipina, menyatakan serangan menewaskan 22 orang dan melukai 111 orang. Sementara laporan dari Philstar mencatat 23 orang tewas termasuk tentara.

Baca: 5 Tersangka Pengebom Katedral di Filipina Selatan Serahkan Diri

Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo Ano, mengatakan pemboman di Jolo adalah bom bunuh diri dan menurutnya, pelaku bom bunuh diri adalah pasangan suami istri WNI bernama Abu Huda dan perempuan yang tidak disebut namanya. Kedua pelaku dibantu oleh Kamah, yang merupakan anggota kelompok Ajang Ajang, salah satu faksi dari Abu Sayyaf, dan Hatib Hajan Sawadjaan, yang diyakini sebagai calon pengganti Isnilon Hapilon, pemimpin ISIS Asia Tenggara yang tewas di Marawi.

Mendagri Ano yang juga merupakan mantan badan intelijen Filipina, meyakini pelaku bom bunuh diri adalah orang Indonesia dan menilai serangan Jolo mirip dengan pola serangan teror bom di Indonesia.

Advertising
Advertising

Dari keterangan 36 saksi, Kepala Polisi Provinsi Sulu, Pablo Labra, menyampaikan bahwa saksi mata melihat seorang perempuan masuk katedral dan duduk tepat di tempat asal ledakan.

Namun Ano belum memastikan validitas pernyataannya soal keterlibatan WNI atas teror bom. Dari kesaksian dan bukti di lapangan belum dapat disimpulkan pelaku bom bunuh diri adalah WNI.

Western Mindanao Command (Westmincomd) yang dihubungi oleh KBRI Manila menyatakan pihak militer masih melakukan investigasi. Westmincom akan menghubungi KBRI Manila bila ada perkembangan lebih lanjut terkait penyelidikan.

Sebelumnya Presiden Duterte menyinggung bahwa pelaku pemboman adalah orang asing.

"Orang Indoesia, sepertinya begitu...tidak ada tubuh yang ditemukan. Semuanya meledak. Ini tentu adalah bom bunuh diri," kata Duterte.

Baca: Gereja Dibom, Militer Filipina dan Militan Abu Sayyaf Baku Tembak

KBRI Manila dan KJRI Davao yang memperoleh informasi dari Kepolisian Nasional Filipina (PNP) bahwa tim penyelidik belum mengeluarkan hasil uji DNA serta rekaman CCTV di lokasi ledakan sehingga belum dipastikan pelaku bom bunuh diri adalah WNI.

Intelijen Filipina juga mengaku belum mendapat dasar pernyataan Mendagri Ano tentang keterlibatan WNI dan menyatakan keterbukaannya untuk melakukan investigasi gabungan dengan pemerintah RI.

KBRI Manila akan meminta klarifikasi Menteri Luar Negeri Filipina dan Menteri Dalam Negeri Filipina, serta nota keberatan atas pernyataan pemerintah Filipina terkait dugaan keterlibatan WNI pada teror bom di katedral Jolo sebelum hasil investigasi keluar.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

23 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

1 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

1 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

1 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

2 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya